PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI CPO ( Crude Palm Oil )DAN METANOL KAPASITAS 500.000 TON/TAHUN

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil minyak bumi di dunia, namun sampai saat ini masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar di sektor transportasi dan energi. Kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini memberikan dampak yang besar bagi perekonom...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Susilo, Agung Adi
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/9168/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil minyak bumi di dunia, namun sampai saat ini masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar di sektor transportasi dan energi. Kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini memberikan dampak yang besar bagi perekonomian nasional sehingga banyak terjadi masalah sosial di sana-sini. Salah satu solusi untuk menanggulangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil maka didirikan pabrik biodisel dari CPO (Crude Palm Oil) dan metanol dengan kapasitas 500.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun. Pabrik ini didirikan di kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan luas tanah 30.000 m2 dan jumlah karyawan 178 orang.Proses pembuatan biodisel dari CPO (Crude Palm Oil) dan metanol dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase cair-cair, reversible, eksotermis, non adiabatic, isothermal pada suhu umpan 60C dan tekanan 1 atm. Pabrik ini digolongkan pabrik beresiko rendah karena kondisi operasi pada tekanan atmosferis. Kebutuhan CPO (minyak sawit) untuk pabrik ini sebanyak 64.120,8234 kg per jam dan kebutuhan metanol sebanyak 13.827,6434 kg per jam. Produk berupa Methyl Ester (Biodisel) sebanyak 63.131.3131 kg per jam, dan gliserol sebanyak 18.394,6098 kg per jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 125.000 kg per jam yang diperoleh dari air sungai, penyediaan saturated steam sebesar 16.111,0086 kg per jam kebutuhan udara tekan sebesar 65 m3 per jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan dua buah generator set sebesar 1.000 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 44.777,3672 liter per hari. Pabrik biodisel ini menggunakan Manufacturing cost atau modal tetap sebesar Rp 2.010.651.289.286,80 dan memerlukan Working capital atau modal kerja sebesar Rp 711.197.077.075,55 Dari analisis ekonomi menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 388.353.500.146,23 per tahun setelah dipotong pajak 30 % keuntungan mencapai Rp 271.847.450.102,36 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 39,65 % dan setelah pajak 27,760 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 2,01 tahun dan setelah pajak 2,65 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 47,05 %, Shut Down Point (SDP) sebesar 27,55 % Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 36,52 %. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.