FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA
Latar Belakang: Komplikasi kronik DM yang meliputi mikroangiopati dan makroangiopati menyebabkan penderita rentan infeksi, termasuk terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Hal ini dipengaruhi juga antara lain oleh berubahnya fungsi sistem imun, baik sistemik maupun lokal pada paru. Faktor predi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/9072/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Komplikasi kronik DM yang meliputi mikroangiopati dan makroangiopati menyebabkan penderita rentan infeksi, termasuk terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Hal ini dipengaruhi juga antara lain oleh berubahnya fungsi sistem imun, baik sistemik maupun lokal pada paru. Faktor predisposisi terjadinya infeksi TB Paru pada pasien DM berkaitan dengan usia, jenis kelamin, riwayat kontak penderita TB Paru, dan tingkat pengetahuan.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan faktor risiko menderita TB Paru antara pasien TB Paru-DM dan nonDM di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien penderita TB Paru-DM dan TB Paru nonDM yang menjalani perawatan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Terdiri dari 30 pasien TB Paru-DM dan 30 pasien TB Paru nonDM. Subjek penelitian diminta mengisi kuesioner untuk didapatkan data mengenai usia, jenis kelamin, riwayat kontak penderita TB Paru, dan tingkat pengetahuan. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan faktor risiko menderita TB Paru antara pasien TB Paru-DM dan nonDM digunakan uji chi square dengan α=0,05.
Hasil: Dari analisis Chi square terhadap usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan riwayat kontak penderita TB Paru didapatkan nilai p berturut-turut 0,000 < α = 0,05 (bermakna), 0,796 > α = 0,05 (tidak bermakna) , 0,688 > α = 0,05 (tidak bermakna), dan 0,598 > α = 0,05 (tidak bermakna)
Kesimpulan: Terdapat perbedaan usia antara pasien TB Paru-DM dengan TB Paru nonDM , akan tetapi tidak terdapat perbedaan pada jenis kelamin, riwayat kontak penderita TB Paru, dan tingkat pengetahuan.
|
---|