ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA

Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui penggabungan usaha (merger dan akuisisi). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris perbedaan kinerja perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi, dilihat dari rasio likuidi...

Popoln opis

Shranjeno v:
Bibliografske podrobnosti
Glavni avtor: ERMAWATI , NITA
Format: Thesis
Jezik:English
English
Izdano: 2010
Teme:
Online dostop:https://eprints.ums.ac.id/9052/
Oznake: Označite
Brez oznak, prvi označite!
Opis
Izvleček:Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah melalui penggabungan usaha (merger dan akuisisi). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris perbedaan kinerja perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi, dilihat dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Sebanyak 34 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di ambil sebagai sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan berupa laporan ringkasan neraca, dan laporan laba rugi yang nantinya akan digunakan untuk menghitung rasio keuangan perusahaan. Data yang dihasilkan kemudian diuji dengan menggunakan uji t dan uji peringkat tanda wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi, dilihat dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Hal tersebut dibuktikan dalam menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikansi () sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, sehingga data berdistribusi normal maka hipotesis ditolak, Jika p-value < 0,05, data berdistribusi tidak normal maka hipotesis diterima.