AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmani Blume) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK
Kayu manis (Cinnamomum burmani Blume) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sukandar (1999), minyak atsiri Cinnamomum burmani Blume memiliki aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan KHM sebesar 3,3%...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/9051/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kayu manis (Cinnamomum burmani Blume) merupakan salah satu tanaman
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Sukandar (1999), minyak atsiri Cinnamomum burmani Blume memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan KHM sebesar 3,3%
v/v, maka kemudian dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu manis terhadap Staphylococcus aureus
dan Pseudomonas aeruginosa multiresisten serta komponen minyak atsiri yang
mempunyai aktivitas antibakteri.
Penyulingan minyak atsiri kulit kayu manis menggunakan metode
penyulingan uap dan air (water and steam destilation). Kadar minyak atsiri yang
diujikan berturut-turut sebesar 1% v/v, 0,5% v/v, 0,25% v/v, 0,125% v/v, dan
0,0625% v/v, 0,03125% v/v menggunakan metode dilusi cair dan dilusi padat,
sedangkan untuk mengetahui komponen minyak atsiri yang memiliki aktivitas
antibakteri digunakan metode kromatografi lapis tipis dan bioautografi.
Minyak atsiri kulit kayu manis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Kadar Hambat Minimal
(KHM) pada Staphylococcus aureus sebesar 0,25% v/v dan pada Pseudomonas
aeruginosa sebesar 0,125% v/v. Kadar Bunuh Minimal (KBM) pada Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa sebesar 0,25% v/v. Komponen minyak atsiri
yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah senyawa dengan harga Rf berturut-
turut 0,40; 0,53; 0,66; 0,71; dan 0,80.
|
---|