PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tindakan perataan laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan digunakan untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan dan perusahaan terlihat mampu mencapai target yang diinginkan. Tindakan ini diyakini didorong faktor-faktor tertentu yang mengacu pada kinerja perusahaan dan keinginan perusahaan...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Thesis |
语言: | English English |
出版: |
2010
|
主题: | |
在线阅读: | https://eprints.ums.ac.id/9014/ |
标签: |
添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
|
总结: | Tindakan perataan laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan digunakan untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan dan perusahaan terlihat mampu mencapai target yang diinginkan. Tindakan ini diyakini didorong faktor-faktor tertentu yang mengacu pada kinerja perusahaan dan keinginan perusahaan untuk menerapkan prinsip good corporate governance. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh karakteristik perusahaan yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran KAP, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit terhadap praktik perataan laba.
Penelitian ini termasuk studi empiris dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi yang diteliti adalah perusahaan go publik di BEI tahun 2004-2008. Pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 42 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas data dan analisis regresi logistik (logistic regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (p = 0,496) dan H1 ditolak. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI tidak dapat ditinjau dari ukuran perusahaan; (2) Karakteristik profotabilitas tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (p = 0,061) dan H2 ditolak. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI tidak dapat ditinjau dari tinggi rendahnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba; (3) Karakteristik leverage berpengaruh positif terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (p = 0,033) dan H3 diterima. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya hutang yang dimiliki perusahaan; (4) Karakteristik ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (pp= 0,136) dan H4 ditolak. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI tidak dapat ditinjau dari besar kecilnya ukuran KAP yang melakukan audit; (5) Karakteristik proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (p = 0,676) dan H5 ditolak. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI tidak dapat ditinjau dari tinggi rendahnya proporsi dewan komisaris independen; (6) Karaktestik keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap tindakan perataan laba pada taraf signifikansi 5% (p = 0,016) dan H6 diterima. Artinya tindakan perataan laba pada perusahaan publik di BEI ditentukan oleh keberadaan komite audit yang mengawasi jalannya perusahaan.
|
---|