FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Kualitas laba yang...
Na minha lista:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | Tese |
Idioma: | English English |
Publicado em: |
2010
|
Assuntos: | |
Acesso em linha: | https://eprints.ums.ac.id/8930/ |
Tags: |
Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
|
Resumo: | Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Kualitas laba yang dilaporkan dapat dinilai dari karakteristik kinerja perusahaan dan hubungan antara manajemen dan pemegang saham, sebab manajemen sering melakukan rekayasa laba untuk kepentingannya sendiri dan hal ini mengakibatkan rendahnya kualitas laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor ukuran perusahaan, struktur modal, persistensi laba, likuiditas, dan kualitas akrual berpengaruh terhadap kualitas laba.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian penjelasan (explanatory research) yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur di BEI. Sampel sebanyak 39 perusahaan diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang diperlukan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan keuangan perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ukuran perusahaan (SIZE) secara individu tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hasil pengujian koefisien variabel SIZE adalah tidak signifikan, thitung < ttabel (-0,429 < 1,980) dengan p>0,05, maka H1 ditolak pada taraf signifikansi 5%; 2) Struktur modal (Leverage) secara individu tidak berpengaruh terhadap kualitas laba Hasil pengujian koefisien variabel struktur modal adalah tidak signifikan, thitung < ttabel (1,533 < 1,980) dengan p<0,05, maka H2 ditolak pada taraf signifikansi 5%; 3) Persistensi laba (EP) secara individu berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Hasil pengujian koefisien persistensi laba adalah signifikan, thitung > ttabel (9,656 > 1,980) dengan p<0,05, maka H3 diterima pada taraf signifikansi 5%; 4) Likuiditas (CR) secara individu berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Pengujian koefisien likuiditas adalah signifikan, thitung > ttabel (2,523 > 1,980) dengan p<0,05, maka H4 diterima pada taraf signifikansi 5%; 5) Kualitas akrual secara individu tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Pengujian koefisien kualitas akrual adalah tidak signifikan, thitung < ttabel (-0,378 < 1,980) dengan p>0,05, maka H5 ditolak pada taraf signifikansi 5%; 6) Ukuran perusahaan, struktur modal, persistensi laba, pertumbuhan laba, likuiditas, da kualitas akrual (SIZE, LEV, EP, CR, dan AC) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laba. Hasil uji F memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (20,589 > 2,29) dengan p<0,05, artinya model regresi pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah fit atau cocok.
|
---|