MASJID AL-A’LA MOJOLABAN SEBAGAI SALAH SATU PUSAT PENDIDIKAN ISLAM

Secara historis masjid merupakan lembaga sentral umat Islam. Rasulullah membangun masjid bukan semata-mata sebagai tempat beribadah, tetapi sebagai pusat kegiatan pendidikan agama Islam. Artinya di dalam masjid tersebut terjadi distribusi ajaran Islam, sehingga Islam bisa dipahami, dihayati dan diam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Liastuti, Ika
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/8886/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Secara historis masjid merupakan lembaga sentral umat Islam. Rasulullah membangun masjid bukan semata-mata sebagai tempat beribadah, tetapi sebagai pusat kegiatan pendidikan agama Islam. Artinya di dalam masjid tersebut terjadi distribusi ajaran Islam, sehingga Islam bisa dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan masjid dan ilmu pengetahuan merupakan unsur yang sanggat berkaitan. Dilihat pada perkembangan Islam pada zaman dahulu ( masa Nabi ) sampai sekarang masjid berperan penting sebagai pusat pendidikan. Persoalan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemanfaatan masjid sebagai pusat pendidikan? Faktor apasaja yang mendukung dan menghambat dalam pemnfaatan masjid sebagai pusat pendidikan Islam. Khususnya di masjid Al-A’la Mojolaban? Karena rata-rata masjid yang berfungsi sebagaimana tersebut diatas adalah masjid-masjid di pesantren, di sekolah dan di kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan masjid sebagai salah satu pusat pendidikan Islam, serta mengetahui faktor pendukung, penghambat dan cara mengatasinya. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah menambah wawasan dalam mengetahui fungsi masjid sebagai salah satu pusat pendidikan Islam dan memberikan masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pendidikan Islam. Terutama fungsi masjid sebagai salah satu pusat pendidikan Islam di masjid Al-A’la Mojolaban. Dalam penelitian ini, menggunakan metode interview, observasi, dokumentasi dari data-data yang diperlukan dalam proses penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif kualitatif, dimana data yang diperoleh di lapangan maupun di perpustakaan dikumpulkan dan dianalisis secara diskiptif kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan dan disimpulkan bahwa masjid sebagai pusat pendidikan Islam memberikan bekal kepada jama’ah dan masyarakat sekitar masjid Al-A’la Mojolaban. Pemanfaatan masjid Al-A’la sebagai pusat pendidikan telah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan masjid. Dalam pemanfaatan masjid tentunya tidak lepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, adapun faktor pendukung antara lain besarnya peran takmir masjid dan para pengurus dalam mengadakan kegiatan, serta tersedianya fasilitas dan dana masjid. Sedangkan faktor penghambat yaitu sistem pengajaran Islam yang kurang baik, wadah organisasi remaja yang belum tergarap dan adanya konflik interen antar pengurus. Adapun solusi dalam mengahadapi problem matika dalam mengaktualisasikan fungsi masjid yaitu memanfaatkam ilmu organisasi dan menejement modern, mencari alternatif baru organisasi kemesjidan.