PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA HAND PUPPET SISWA KELAS I SDN BANGKLE 05 KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA TAHUN 2009/ 2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peningkatan kualitas proses pembelajaran menyimak dongeng pada siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora dengan media hand puppet; (2) Peningkatan kualitas hasil pembelajaran menyimak dongeng pada siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora dengan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ulinnuha, Khoiruddin
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/8798/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Peningkatan kualitas proses pembelajaran menyimak dongeng pada siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora dengan media hand puppet; (2) Peningkatan kualitas hasil pembelajaran menyimak dongeng pada siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora dengan media hand puppet. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora yang berjumlah 20 orang. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) tempat dan peristiwa, (2) informan, dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data yang diterapkan yaitu: (1) teknik In-depth interview (wawancara mendalam); (2) observasi/pengamatan; (3) teknik tes atau tugas; dan (4) teknik nontes berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa media hand puppet dapat meningkatkan kemampuan menyimak dongeng siswa kelas I SD Negeri Bangkle 05 Blora. Hal tersebut terefleksi sebagai berikut: (1) kualitas proses pembelajaran menyimak dongeng mengalami peningkatan; (2) kualitas nilai rata-rata siswa sebesar 6,9 dan 13 dari 20 orang siswa sebesar 7,8 dan 15 orang siswa berhasil mencapai standar ketuntasan belajar; ada siklus III, nilai rata-rata siswa sebesar 8,1 dan 18 orang siswa dinyatakan berhasil mencapai standar ketuntasan belajar.