PENGGUNAAN TANAH TRAS DARI JATIYOSO KARANGANYAR SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PENGGUNAAN SEBAGAI SPESI
Spesi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu bangunan, karena spesi dapat mempengaruhi keindahan dan kualitas suatu bangunan. Bahan yang digunakan untuk spesi pada saat ini umumnya berupa pasir dan semen. Karena semakin banyaknya pembangunan, maka bahan yang digunakan tentu jug...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/8650/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Spesi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu bangunan, karena spesi dapat mempengaruhi keindahan dan kualitas suatu bangunan. Bahan yang digunakan untuk spesi pada saat ini umumnya berupa pasir dan semen. Karena semakin banyaknya pembangunan, maka bahan yang digunakan tentu juga semakin banyak, sedangkan bahan yang tersedia di alam ini bukan tanpa batas. Maka, harus dicari alternatif lain yang bisa digunakan sebagai pengganti bahan-bahan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : Untuk mengetahui kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lekat spesi yang menggunakan campuran tras sebagai pengganti pasir. Rencana campuran spesi yang digunakan adalah dengan menggunakan perancangan coba-coba dengan menggunakan perbandingan berat yaitu 1:3, 1:5 dan 1:8 untuk tanah tras maupun pasir menggunakan perbandingan yang sama. Pada penelitian ini untuk perbandingan 1:3 diperoleh hasil kuat tekan rata-rata spesi yang menggunakan tras sebesar 104 kg/cm2, sedangkan spesi yang menggunakan pasir sebesar 108 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:5 diperoleh hasil kuat tekan rata-rata spesi yang menggunakan tanah tras sebesar 74 kg/cm2, sedangkan spesi yang menggunakan pasir sebesar 85 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:8 spesi yang menggunakan tras diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 42 kg/cm2, sedangkan spesi yang meggunakan pasir sebesar 45 kg/cm2. Untuk kuat tarik spesi yang menggunakan tanah tras dengan perbandingan 1:3 diperoleh hasil kuat tarik rata-rata sebesar 19,332 kg/cm2, sedangkan yang menggunakan pasir sebesar 19,604 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:5 spesi yang menggunakan tanah tras diperoleh hasil kuat tarik rata-rata sebesar 12,673 kg/cm2, sedangkan spesi yang menggunakan pasir sebesar 12,658 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:8 spesi yang menggunakan tras diperoleh kuat tarik rata-rata sebesar 7,665 kg/cm2, sedangkan spesi yang meggunakan pasir sebesar 6,307 kg/cm2. Untuk kuat lekat spesi yang menggunakan tanah tras dengan perbandingan 1:3 diperoleh hasil kuat lekat rata-rata sebesar 0,448 kg/cm2, sedangkan yang menggunakan pasir sebesar 0,486 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:5 spesi yang menggunakan tanah tras diperoleh hasil kuat lekat rata-rata sebesar 0,333 kg/cm2, sedangkan spesi yang menggunakan pasir sebesar 0,257 kg/cm2. Untuk perbandingan 1:8 spesi yang menggunakan tras diperoleh kuat lekat rata-rata sebesar 0,081 kg/cm2, sedangkan spesi yang meggunakan pasir sebesar 0,171 kg/cm2. Kuat tekan spesi yang menggunakan tras dengan perbandingan 1:3 dan 1:5 masuk kedalam type S yaitu kuat tekan minimumnya sebesar 52,5 kg/cm2, sedangkan untuk perbandingan 1:8 masuk dalam type O dengan kuat tekan minimum sebesar 24,5 kg/cm2, sehingga tanah tras bisa digunakan sebagai alternatif untuk pengganti pasir pada campuran spesi. |
---|