Uji Karakteristik Pembakaran Briket BIO-COAL Campuran Batubara dengan Enceng Gondok dengan Komposisi 100%, 70%, 50%, 30%

Baru-baru ini pemakaian bahan bakar minyak (minyak tanah) semakin dibatasi dengan adanya konversi dari minyak tanah ke gas oleh pemerintah. Di samping itu harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat yang berdampak pada meningkatnya harga jual minyak termasuk di indonesia sehingga muncul pemikiran...

Cur síos iomlán

Sábháilte in:
Sonraí bibleagrafaíochta
Príomhchruthaitheoir: YULIANTO, YULIANTO
Formáid: Tráchtas
Teanga:English
English
Foilsithe / Cruthaithe: 2010
Ábhair:
Rochtain ar líne:https://eprints.ums.ac.id/8639/
Clibeanna: Cuir clib leis
Níl clibeanna ann, Bí ar an gcéad duine le clib a chur leis an taifead seo!
Cur síos
Achoimre:Baru-baru ini pemakaian bahan bakar minyak (minyak tanah) semakin dibatasi dengan adanya konversi dari minyak tanah ke gas oleh pemerintah. Di samping itu harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat yang berdampak pada meningkatnya harga jual minyak termasuk di indonesia sehingga muncul pemikiran penggunaan energi alternative. Minyak tanah yang selama ini disubsidi oleh pemerintah semakin menjadi beban APBN negara yang memakan biaya sangat besar oleh karena itu untuk mengantisipasi kenaikan dan kelangkaan bahan bakar minyak dan gas diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah di dapat. Dalam penelitian ini variasi komposisi yang di uji adalah briket bio-coal dengan komposisi 100% enceng gondok, 70% enceng gondok : 30% batubara, 50% enceng gondok : 50% batubara, 30% enceng gondok : 70% batubara dan 100% batubara, dengan binder berupa tanah liat dan tepung pati kanji. Pengujian karakteristik pembakaran meliputi temperature pembakaran, laju pembakaran, sisa massa. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi komposisi berpengaruh pada karakteristik pembakaran. Temperatur pembakaran tertinggi terjadi pada komposisi bahan 30% enceng gondok : 70% batubara yang mencapai temperature 4630 C, laju pembakaran tertinggi pada komposisi 100% enceng gondok yaitu 5,222 gram/menit, sedangkan sisa massa dari pembakaran tertinggi pada komposisi 70% enceng gondok : 30% batubara yaitu sebesar 361,24 gram