ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM WACANA SAJAK REMAJA PADA SOLOPOS EDISI JANUARI – FEBRUARI 2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal pada wacana sajak remaja. Objek penelitian ini adalah wacana sajak remaja. Sumber data dalam penelitian ini adalah sajak remaja pada Solopos edisi Januari-Februari 2010. Penelitian ini dilakukan dengan metode ag...
Shranjeno v:
Glavni avtor: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Jezik: | English English |
Izdano: |
2010
|
Teme: | |
Online dostop: | https://eprints.ums.ac.id/8442/ |
Oznake: |
Označite
Brez oznak, prvi označite!
|
Izvleček: | Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal pada wacana sajak remaja. Objek penelitian ini adalah wacana sajak remaja. Sumber data dalam penelitian ini adalah sajak remaja pada Solopos edisi Januari-Februari 2010. Penelitian ini dilakukan dengan metode agih dan padan. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Teknik metode agih yang digunakan adalah teknik baca markah dan teknik ulang. Sedangkan teknik metode padan yang digunakan adalah teknik otografis.
Hasil penelitian ini menunjukkan kohesi gramatikal yang terdapat pada wacana sajak remaja Solopos edisi Januari-Februari 2010 meliputi : referensi (persona, demonstratif, dan komparatif) dan konjungsi yang menyatakan hubungan (aditif), pertentangan, pilihan, urutan (sekuensial), syarat dan cara. Kohesi leksikal yang terdapat pada wacana sajak remaja pada Solopos edisi Januari-Februari 2010 meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata) dan antonimi (lawan kata). Berkaitan dengan aspek leksikal, penelitian ini menemukan 4 macam repetisi yaitu repetisi anafora, repetisi epistrofa, repetisi mesodiplosis dan repetisi simploke. Suatu sinonimi kata dengan kata kolokasi yang berkenaan dengan tempat terjadinya peristiwa dan kata-kata yang disandingkan bertujuan untuk mendukung wacana. Tiga macam antonimi dalam penelitian ini yaitu antonimi kutup (oposisi kutup), oposisi hubungan dan oposisi hirarkial.
|
---|