ASPEK BUDAYA NOVEL KRONIK BETAWI KARYA RATIH KUMALA: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Masalah dalam penilitian ini adalah bagaimana membangun makna novel Kronik Betawi melaui unsur intrinsik dan aspek budaya ditinjau dari kajian semiotik serta implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui struktur yang membangun novel Kronik Betawi, (...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRASETYO, THOMAS
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/8427/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masalah dalam penilitian ini adalah bagaimana membangun makna novel Kronik Betawi melaui unsur intrinsik dan aspek budaya ditinjau dari kajian semiotik serta implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui struktur yang membangun novel Kronik Betawi, (2) untuk mengungkap aspek budaya yang terkandung dalam novel Kronik Betawi berdasarkan tinjauan semiotik, (3) untuk mendeskripsikan implikasi aspek budaya novel Kronik Betawi dalam pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah makna aspek budaya yang ada dalam novel Kronik Betawi dengan tinjauan semiotik. Tekhnik pengumpulan data dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data, yaitu menggunakan model analisis interaktif, dengan melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan analis struktural, unsur-unsur novel Kronik Betawi terbentuk secara utuh dan terpadu mencapai totalitas makna. Tema dalam novel Kronik Betawi adalah budaya dan masyarakat betawi semakin terdesak oleh modernisasi ibu kota. Pembangunan yang sembarangan dan pertumbuhan pemukiman di Jakarta semakin lama semakin menghilangkan asal-usul serta sejarah di beberapa tempat di Betawi. Tiga tokoh utama yang berperan menjadi warga asli yaitu Haji Jaelani, Haji Jarkasi dan Juleha beserta garis keturunannya terpaksa berjuang untuk mempertahankan sejarah budaya Betawi. Kehidupan tokoh berlatar tempat di daerah Betawi. Novel ini berlatar waktu pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 hingga tahun 1999. Alur yang di gunakan dalam novel ini adalah alur maju (progresif). Berdasarkan analisis secara semiotik novel Kronik Betawi karya Ratih Kumala sarat dengan aspek Budaya. Aspek budaya tersebut antara lain sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi masyarakat, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, sistem teknologi. Tujuh aspek tersebut kemudian di implikasikan dalam pembelajaran sastra di SMA dengan proses pembelajaran melalui standar kompetensi dan kompetensi dasar.