TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI DAN TEKANAN PENGEMBANGAN TANAH BELUK BAYAT KLATEN
Suatu konstruksi dalam teknik sipil tidak bisa lepas dari struktur pendukungnya yaitu struktur tanah. Sering kali suatu konstruksi mengalami kerusakan karena permasalahan yang terjadi pada tanah. Tanah di daerah Beluk Kabupaten Klaten sering mengalami permasalahan serius, selama ini konstruksi jala...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/8133/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Suatu konstruksi dalam teknik sipil tidak bisa lepas dari struktur pendukungnya yaitu struktur tanah. Sering kali suatu konstruksi mengalami kerusakan karena permasalahan yang terjadi pada tanah. Tanah di daerah Beluk Kabupaten Klaten sering mengalami permasalahan serius, selama ini konstruksi jalan banyak yang retak-retak dan bergelombang. Pengembangan dan penurunan tanah mungkin salah satu faktor penyebab kerusakan pada struktur jalan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dalam Tugas Akhir ini akan diteliti faktor penyebab kerusakan jalan ditinjau dari kondisi subgrade. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai sifat fisis dan mekanis tanah dasar yaitu meliputi klasifikasi maupun properties tanah, penurunan konsolidasi dan tekanan pengembangan dari kadar air hasil pemadatan standard Proctor. Metode penelitian yang dilakukan melalui serangkaian pengujian yaitu berat jenis (specific grafity), kadar air (water content), analisa saringan dan hydrometer (grain size analysis), batas kosistensi (Atterberg limits), kepadatan (standard Proctor), penurunan konsolidasi dan tekanan pengembangan dengan mengacu pada standar ASTM dan prosedur pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian ini adalah w = 87,5%, Gs = 2,625, LL = 77,25%, PL = 50%, SL = 16,026%,PI= 27,25% berdasarkan grafik distribusi butiran yaitu : kerikil = 0%, pasir = 26,67%, lempung = 73,33%. Oleh karena itu tanah sampel merupakan tanah lanau-lempung (MH atau OH) dan masuk kelompok A-7-5 (25). Hasil uji standard Proctor didapatkan nilai kadar air optimum 37% dengan berat isi kering sebesar 1,141 gram/cm3. Hasil uji konsolidasi menunjukan semakin besar kadar air nilai Cv (coefficient of consolidation) cenderung naik. Secara teoritis semakin besar kepadatan maka nilai Cc semakin kecil, dari penelitian ini didapat perolehan nilai Cc yang tidak konsisten, begitu pula yang terjadi pada nilai penurunan konsolidasi (Sc). Nilai penurunan berbanding lurus dengan nilai Cc serta kepadatan. Semakin tinggi tingkat kepadatan, nilai tekanan pengembangan semakin kecil. Semakin tinggi tingkat kepadatan, persen pengembangan semakin kecil. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tanah di daerah Beluk termasuk tanah berbutir halus jenis lanau-lempung, dimana tanah tersebut tidak stabil dalam mendukung beban di atasnya. |
---|