HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN

Terjadinya stres atau tekanan kerja pada karyawan di dalam perusahaan, terkadang mempunyai potensi untuk pengembangan perusahaan. Misalnya, terjadinya persaingan yang sehat antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Namun, bila dilihat pada kenyataan yang ada, stres kerja umumnya men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugrahawan, Ariesta Marsitho
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/7636/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1804116515880960000
author Nugrahawan, Ariesta Marsitho
author_facet Nugrahawan, Ariesta Marsitho
author_sort Nugrahawan, Ariesta Marsitho
collection ePrints
description Terjadinya stres atau tekanan kerja pada karyawan di dalam perusahaan, terkadang mempunyai potensi untuk pengembangan perusahaan. Misalnya, terjadinya persaingan yang sehat antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Namun, bila dilihat pada kenyataan yang ada, stres kerja umumnya menimbulkan masalah yang dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan. Tekanan kerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu gaya kepemimpinan otoriter. Gaya pemimpin otoriter ditandai dengan sikap pemimpin yang kaku dan keras dalam menerapkan peraturan-peraturan maupun disiplin, bersikap memaksa dengan selalu menuntut kepatuhan karyawan, agar bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh pemimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hipotesis yang diajukan : Ada hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Subjek penelitian ini adalah 120 karyawan PT. Sari Warna Asli Group Karanganyar dengan ciri-ciri: a) Karyawan bagian produksi; b) Lama bekerja minimal dua tahun; c) Pendidikan minimal SMA atau yang sederajat. Metode pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dan skala tekanan kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling, karena jenis sampel yang didalamnya memilih dan menentukan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri tertentu dan dikaitkan dengan tujuan penelitian. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis product moment diketahui ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja ditunjukkan nilai nilai r = 0,417; p = 0,000 (p < 0,01 ). Semakin tinggi persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin tinggi pula tekanan kerja. Sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin rendah tekanan kerja. Persepsi terhadap kepemimpinan otoriter pada subjek penelitian tergolong rendah ditunjukkan oleh rerata empirik= 71,233, dan rerata hipotetik= 100. Variabel tekanan kerja memperoleh rerata empirik = 78,757 dan rerata hipotetik = 112,5. Artinya tekanan kerja pada subjek penelitian tergolong rendah. Kesimpulan penelitian ini menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hasil ini menunjukkan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter aspek-aspek yang ada di dalamnya dapat dijadikan variabel untuk mengukur tekanan kerja. Namun demikian masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel tekanan kerja selain persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter.
format Thesis
id oai:eprints.ums.ac.id:7636
institution Universitas Muhammadiyah Surakarta
language English
English
publishDate 2010
record_format eprints
spelling oai:eprints.ums.ac.id:7636 https://eprints.ums.ac.id/7636/ HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN Nugrahawan, Ariesta Marsitho BF Religion and Philosophy Terjadinya stres atau tekanan kerja pada karyawan di dalam perusahaan, terkadang mempunyai potensi untuk pengembangan perusahaan. Misalnya, terjadinya persaingan yang sehat antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Namun, bila dilihat pada kenyataan yang ada, stres kerja umumnya menimbulkan masalah yang dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan. Tekanan kerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu gaya kepemimpinan otoriter. Gaya pemimpin otoriter ditandai dengan sikap pemimpin yang kaku dan keras dalam menerapkan peraturan-peraturan maupun disiplin, bersikap memaksa dengan selalu menuntut kepatuhan karyawan, agar bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh pemimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hipotesis yang diajukan : Ada hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Subjek penelitian ini adalah 120 karyawan PT. Sari Warna Asli Group Karanganyar dengan ciri-ciri: a) Karyawan bagian produksi; b) Lama bekerja minimal dua tahun; c) Pendidikan minimal SMA atau yang sederajat. Metode pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dan skala tekanan kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling, karena jenis sampel yang didalamnya memilih dan menentukan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri tertentu dan dikaitkan dengan tujuan penelitian. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis product moment diketahui ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja ditunjukkan nilai nilai r = 0,417; p = 0,000 (p < 0,01 ). Semakin tinggi persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin tinggi pula tekanan kerja. Sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap kepemimpinan otoriter maka akan semakin rendah tekanan kerja. Persepsi terhadap kepemimpinan otoriter pada subjek penelitian tergolong rendah ditunjukkan oleh rerata empirik= 71,233, dan rerata hipotetik= 100. Variabel tekanan kerja memperoleh rerata empirik = 78,757 dan rerata hipotetik = 112,5. Artinya tekanan kerja pada subjek penelitian tergolong rendah. Kesimpulan penelitian ini menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara hubungan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan. Hasil ini menunjukkan persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter aspek-aspek yang ada di dalamnya dapat dijadikan variabel untuk mengukur tekanan kerja. Namun demikian masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel tekanan kerja selain persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter. 2010 Thesis NonPeerReviewed application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/7636/1/F100010149.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/7636/2/F100010149.pdf Nugrahawan, Ariesta Marsitho (2010) HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. F100010149
spellingShingle BF Religion and Philosophy
Nugrahawan, Ariesta Marsitho
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title_full HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title_fullStr HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title_full_unstemmed HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title_short HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN
title_sort hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan otoriter dengan tekanan kerja pada karyawan
topic BF Religion and Philosophy
url https://eprints.ums.ac.id/7636/
work_keys_str_mv AT nugrahawanariestamarsitho hubunganantarapersepsiterhadapgayakepemimpinanotoriterdengantekanankerjapadakaryawan