PERBANDINGAN UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada penawaran saham perdana. Faktor yang diteliti meliputi jenis perusahaan, standart deviasi abnormal return, umur dan ukuran perusahaan. Penelitian ini termasuk jenis penel...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FITRIA, DWI ASIH
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/7589/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada penawaran saham perdana. Faktor yang diteliti meliputi jenis perusahaan, standart deviasi abnormal return, umur dan ukuran perusahaan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei empiris terhadap data sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan keuangan dan non keuangan yang melakukan IPO di BEI pada periode tahun 2004-2008. Pemilihan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan kriteria perusahaan underpricing. Data diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2005 – 2008 dan IDX Statistik tahun 2009. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan pengujian asumsi klasik.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan underpricing antara perusahaan keuangan dan non keuangan dan Ha1 diterima pada taraf signifikansi 5%. Perusahaan non keuangan (0,3590) memiliki tingkat underpricing yang lebih tinggi pada emisi saham perdana dibandingkan perusahaan keuangan (0,1066); 2) Jenis perusahaan berpengaruh terhadap underpricing saham perdana dan Ha2 diterima pada taraf signifikansi 5%. Artinya jenis perusahaan memiliki dampak terhadap penurunan harga saham (underpricing) pasca penawaran saham perdana; 3) Standart deviasi abnormal return atau asimetri informasi berpengaruh terhadap underpricing saham perdana dan Ha3 diterima pada taraf signifikansi 5%. Artinya tidak adanya informasi yang seimbang antara pihak emiten, underwriter, dan calon investor akan berdampak pada terjadinya underpricing; 4) Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing saham perdana dan Ha4 ditolak pada taraf signifikansi 5%; 5) Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing saham perdana dan Ha5 diterima pada taraf signifikansi 5%. Pada umumnya perusahaan yang berskala besar akan lebih dikenal oleh masyarakat bila dibandingkan dengan perusahaan yang berskala kecil. Banyaknya informasi mengenai perusahaan, maka investor yang akan menanamkan dana mampu menekan tingkat risiko yang akan dihadapi. Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin rendah tingkat underpricing, sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin tinggi tingkat underpricing.