HUBUNGAN ANTARA KOMPETISI KERJA DENGAN PERFORMANSI KERJA KARYAWAN

Pimpinan selalu berharap kinerja karyawan selalu meningkat dan karyawan berharap memperoleh hasil kerja yang maksimal dan dipuji oleh atasan, hal ini akan menyebabkan adanya kompetisi antar karyawan yang ingin mendapatkan yang terbaik. Salah satu dampak yang didapatkan dari kompetisi adalah hasil...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
1. Verfasser: Chasanah, Dwi Rochmawati
Format: Abschlussarbeit
Sprache:English
English
Veröffentlicht: 2009
Schlagworte:
Online Zugang:https://eprints.ums.ac.id/6661/
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Pimpinan selalu berharap kinerja karyawan selalu meningkat dan karyawan berharap memperoleh hasil kerja yang maksimal dan dipuji oleh atasan, hal ini akan menyebabkan adanya kompetisi antar karyawan yang ingin mendapatkan yang terbaik. Salah satu dampak yang didapatkan dari kompetisi adalah hasil performansi kerja. Performansi kerja yang tinggi akan menguntungkan sumber daya manusia yang ada dan perusahaan dalam kesuksesan mengembangkan usaha. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui 1) sejauh mana hubungan antara kompetisi kerja dengan performansi kerja karyawan; 2) tingkat kompetisi kerja karyawan di perusahaan. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kompetisi kerja dengan performansi kerja karyawan Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian agen pada PT (Persero) Asuransi Jiwasraya Semarang Timur Branch Office. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan studi populasi dikarenakan jumlah populasi yang sedikit dan karakteristik yang terbatas yang seluruhnya berjumlah 58 karyawan. Teknik pengambilan subjek yang digunakan adalah teknik populasi. Berdasarkan hasil analisis data, hubungan antara variabel kompetisi kerja dengan performansi kerja karyawan adalah hubungan positif ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi (r)=0,5; p = 0,0001 (p < 0,01). Ada korelasi positif yang sangat signifikan antara kompetisi kerja dengan performansi kerja karyawan, hal ini berarti hipotesis diterima. Artinya variabel kompetisi kerja dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi performansi kerja karyawan. Semakin tinggi kompetisi kerja, maka semakin tinggi tingkat performansi kerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah kompetisi kerja, maka semakin rendah tingkat performansi kerja karyawan. Sumbangan efektif kompetisi kerja dengan performansi kerja = 25,1% Hal ini berarti masih terdapat 74,9% faktor-faktor lain yang mempengaruhi performansi kerja di luar variabel kompetisi kerja seperti minat, sikap terhadap pekerjaan, moralitas kerja karyawan, keinginan berpartisipasi, keadaan fisik, motivasi, persepsi, sikap kepribadian, stres, kepuasan, desain organisasi, perilaku kelompok, konflik antar kelompok, kekuasaan, politik dan kepemimpinan.