TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAPRUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2005-2008

Gagal jantung kongestif adalah kondisi jantung mengalami abnormalitas fungsi sehingga gagal untuk memompa darah dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Obat gagal jantung mempunyai indeks terapi sempit apabila berinteraksi dengan obat lain dapat memberikan efek yang bermakna klini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAHMAWATI, ISNA
Format: Thesis
Language:English
English
Published: 2009
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/5895/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gagal jantung kongestif adalah kondisi jantung mengalami abnormalitas fungsi sehingga gagal untuk memompa darah dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Obat gagal jantung mempunyai indeks terapi sempit apabila berinteraksi dengan obat lain dapat memberikan efek yang bermakna klinis serta pengobatan dengan beberapa obat sekaligus, memudahkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat yang terjadi pada pasien gagal jantung kongestif. Penelitian non-eksperimental ini dilakukan secara retrospektif dan dianalisis dengan metode diskriptif. Data diambil dari bagian rekam medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 51 pasien gagal jantung kongestif rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2005-2008 dengan atau sebagai penyakit penyerta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43 pasien (84,31%) mengalami interaksi obat dengan jumlah 175 kasus (34,05%). Angka kejadian interaksi obat berdasarkan mekanismenya yaitu interaksi farmakokinetika sebanyak 46,29% serta farmakodinamika 37,71%. Interaksi obat berdasarkan level signifikan meliputi level signifikan 1 sebanyak 21,15%; level signifikan 2 sebanyak 17,71%; level signifikan 4 sebanyak 17,14%; level signifikan 5 sebanyak 15,43% dan level signifikan 3 sebanyak 13,14%. Jenis interaksi obat yang memiliki insidensi kejadian paling tinggi berdasarkan mekanismenya adalah secara farmakokinetika sebanyak 46,29% dan berdasarkan level signifikan adalah level signifikan 1 sebanyak 21,15%. Obat yang paling banyak berinteraksi adalah digoksin dengan furosemide sebanyak 32 kasus (6,23%). Kata kunci : Gagal jantung kongestif, Interaksi obat, RS PKU Muhammadiyah Surakarta