PEMANFAATAN LIMBAH BANGUNAN GEDUNG SEBAGAI FILLER PADA HRS TERHADAP SIFAT MARSHALL DAN WORKABILITAS
Hot Rolled Sheet (HRS) adalah salah satu jenis hot mix bergradasi senjang, sehingga campuran tersebut mempunyai daya serap aspal tinggi, maka perlu diimbangi oleh bahan pengisi. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan limbah bangunan gedung sebagai filler pada campuran HRS, untuk mencari n...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/13643/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Hot Rolled Sheet (HRS) adalah salah satu jenis hot mix bergradasi
senjang, sehingga campuran tersebut mempunyai daya serap aspal tinggi, maka
perlu diimbangi oleh bahan pengisi. Oleh karena itu, peneliti mencoba
menggunakan limbah bangunan gedung sebagai filler pada campuran HRS, untuk
mencari nilai marshall dan workabilitas. Limbah bangunan gedung relatif mudah
diperoleh selain itu juga untuk melakukan daur ulang dan/atau penggunaan
kembali untuk mengubah limbah menjadi suatu produk yang mempunyai nilai
ekonomis yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan pengganti abu batu
yang berfungsi sebagai filler.
Metode penelitian yag digunakan adalah metode eksperimen yaitu
metode dengan menggunakan suatu percobaan untuk mendapatkan suatu hasil
yang menjelaskan hubungan antara variabel-varabel yang diselidiki. Dengan
demikian akan terlihat pemanfatan filler limbah bangunan gedung pada konstruksi
HRS dengan variasi filler 0%, 2%, 4%, 5%, 6% pada kadar aspal optimum.
Hasil analisa HRS diperoleh nilai density, VFWA dan Flow mengalami
kenaikan seiring dengan bertambahnya kadar filler.Nilai VIM dan Marshall
Quotient mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar filler. Nilai stabilitas
pada campuran HRS mengalami kenaikan sampai kondisi optimum kemudian
mengalami penurunan pada variasi kadar filler maksimum. Sedangkan nilai
workabilitas mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar filler. Analisa
HRS dengan Marshall Test diperoleh kadar aspal optimum 8,75 % yang
selanjutnya terhadap aspal optimum dengan variasi filler dengan analisa Marshall
Test diperoleh kadar filler optimum sebesar 3,5%. Nilai Workability Index (WI)
terendah pada kadar filler 5% yaitu 1,45 dan nilai WI tertinggi pada kadar filler
2% sebesar 1,70.
|
---|