EVALUASI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN TARIF ANGKUTAN TAKSI STUDI KASUS SOLO CENTRAL TAKSI DI SURAKARTA
Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang menuntut adanya sarana transportasi yang cepat dan siap sewaktu-waktu, maka taksi menjadi semakin memasyarakat. Artinya bahwa taksi sudah menjadi kebutuhan masyarakat dari berbagai lapisan. Persoalan yang dihadapi angkutan taksi in...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/13581/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang menuntut
adanya sarana transportasi yang cepat dan siap sewaktu-waktu, maka taksi menjadi
semakin memasyarakat. Artinya bahwa taksi sudah menjadi kebutuhan masyarakat
dari berbagai lapisan. Persoalan yang dihadapi angkutan taksi ini diantaranya
mengenai tarif angkutan. Sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan
Pimpinan Cabang ORGANDA Kota Surakarta mengenai Penetapan Tarif Angkutan
Penumpang Dengan Taksi Non Ekonomi Di Kota Surakarta Nomor 036-Rev / DPC /
X / 2005 tertanggal 6 Oktober 2005, maka sebagai tarif awal / flag fall sebesar
Rp.3.500,-, Rp. 240,- setiap jarak tempuh 100 meter berikutnya dan waktu tunggu
sebesar Rp.24.000,- per jam.
Pada Tugas Akhir ini, data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder, data primer didapat dengan cara melakukan survai secara langsung di
lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak Solo Central taksi dan juga
dari DPC ORGANDA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari biaya
operasional kendaraan berdasarkan perhitungan secara teoritis maupun di lapangan
terhadap penetapan tarif angkutan taksi.
Dari hasil penelitian didapat perhitungan secara teoritis biaya operasional
kendaraan sebesar Rp.806,92 per taksi-km dengan tarif sebesar Rp.887,61 per taksi-
km dan pendapatan sebesar Rp.1.652,94 per taksi-km sehingga di dapat keuntungan
sebesar Rp.846,02 per taksi-km, sedangkan perhitungan berdasarkan di lapangan
terhadap pengelola Solo Central Taksi biaya operasional kendaraan sebesar
Rp.298,58 per taksi-km dengan tarif sebesar Rp.328,44 per taksi-km dan pendapatan
sebesar Rp.366,67 per taksi-km sehingga di dapat keuntungan sebesar Rp.68,09 per
taksi-km, sedangkan terhadap pengemudi untuk biaya operasional kendaraan
Rp.875,01 per taksi-km dengan tarif sebesar Rp.962,51 per taksi-km dan pendapatan
sebesar Rp.1.652,94 per taksi-km sehingga di dapat keuntungan sebesar Rp.777,93
per taksi-km. Dengan demikian tarif taksi berdasar SK ORGANDA nomer. 036-
Rev/DPC/X/2005 sudah layak karena dapat menutupi BOK per hari.
|
---|