KESANTUNAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM ”ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI” KARYA MUSFAR YASIN (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanakah realisasi tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin? (2) Bagaimanakah skala kesantunan tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin? Tujuan penelitia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUBEKTI, OKTAVIA
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/13503/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanakah realisasi tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin? (2) Bagaimanakah skala kesantunan tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin? Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mendiskripsikan realisasi tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin, (2) Mendiskripsikan skala kesantunan tindak tutur direktif dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin. Teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini meliputi konsep-konsep mengenai (1) pengertian pragmatik, (2) tindak tutur, (3) tindak tutur direktif, (4) realisasi tindak tutur direktif, (5) jenis tindak tutur direktif, (6) ciri-ciri tindak tuturdirektif, (7) teori kesantunan, (8) film. Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah dialog film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Musfar Yasin. Metode pengumpulan data dengan metode simak dengan teknik bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Teknik yang digunakan adalah teknik referensial dan teknik pragmatis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tindak tutur direktif dalam penelitian ini ditemukan enam belas realisasi antara lain: menyuruh, menasehati, mempersilakan, menyarankan, menganjurkan, melerai, memohon, menginterogasi, menantang, mengajak, menyela atau interupsi, mengharap, mengingatkan, membujuk, memarahi, dan meminta ijin. (2) Kesantunan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala biaya keuntungan (cost-benefif scale), skala pilihan (optionally scale), skala ketidaklangsungan (indirectness scale), skala keotoritasan (authority scale), dan skala jarak (social distance scale). Dalam penelitian ini Skala Pilihan (optionally scale) terlihat paling menonjol dibandingkan dengan skala lainnya.