KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PENGGANTIAN NAMA PADA MASYARAKAT REMBANG

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan latar belakang, harapan, dan ketercapaian harapan penggantian nama pada masyarakat Rembang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan catat. Data dalam penelitian ini berupa deskripsi latar belakang, harapan, dan ketercapaian harapan penggantian na...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SHOFIYUDDIN, SHOFIYUDDIN
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/13480/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini mendeskripsikan latar belakang, harapan, dan ketercapaian harapan penggantian nama pada masyarakat Rembang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan catat. Data dalam penelitian ini berupa deskripsi latar belakang, harapan, dan ketercapaian harapan penggantian nama pada masyarakat Rembang. Sumber datanya adalah orang yang ganti nama, orang tua pemilik nama, dan masyarakat sekitar yang mengetahui perkembangan hidup orang yang ganti nama. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan referensial dengan pilah unsur penentu. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian: pertama, ada enam hal yang melatarbelakangi penggantian nama pada masyarakat Rembang, yaitu sakit (Labibul Mustofa, Miftahul Bahruddin, Mohammad Saif, dan Sulaiman), sering jatuh (Fajar Shodiq Kariyadi, Bayu Setiawan, dan Asror), sering menangis (Irfan dan Khoridatun Naufa), sering rewel (Nur Rohman dan Suker), bisa naik haji (Sunik, Jatmi, Sardo, Warji, dan Munawir), dan gathuan pernikahan yang tidak sesuai (Tarjan). Kedua, penggantian nama pada masyarakat Rembang mempunyai harapan agar sembuh dari sakit, tidak sering jatuh, tidak sering rewel, tidak sering menangis, pernikahannya langgeng, dan penyesuaian dengan dirinya yang sudah haji. Ketiga, harapan penggantian nama pada masyarakat Rembang telah tercapai, kecuali harapan agar sembuh dari sakit. Ada satu orang bernama Sulaiman, diganti Wiji agar sembuh, namun sampai berusia 29 tahun tidak sembuh.