PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KONSEP NASIONALISME MELALUI PENDEKATAN ROLE-PLAY BAGI SISWA KELAS IXB SEMESTER GENAP SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran tidak menyenangkan, sehingga siswa enggan mengikuti proses pembelajaran. Pada penelitian ini di implementasikan suatu pendekatan mbelajaran aktif role-play. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peni...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/13460/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran tidak menyenangkan, sehingga siswa enggan mengikuti proses pembelajaran. Pada penelitian ini di implementasikan suatu pendekatan mbelajaran aktif role-play. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peningkatan kualitas proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan konsep nasionalisme setelah diterapkan pendekatan role-play dan (2) peningkatan kualitas output pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
setelah diterapkan pendekatan role-play. Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya adalah kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian, siswa kelas IXb semester genap SMP Muhammadiyah 1 Kartasura tahun pelajaran 2010/2011, berjumlah 39 siswa. Teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data, deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, kualitas proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan role-play, yang meliputi: (1) keaktifan
siswa dalam pembelajaran pada pra siklus sebesar 25.6%, siklus I sebesar 74.4% dan pada siklus II sebesar 92.3%; (2) motivasi dan minat belajar siswa pada pra siklus sebesar 23.1%, siklus I sebesar 53.9% dan siklus II sebesar
82.0%; (3) interaksi dalam proses pembelajaran pada pra siklus 17.9%, siklus I sebesar 64.1% dan siklus II sebesar 84.6%; Keberanian berpendapat dan bertanya pada pra siklus sebesar 23.1%, siklus I sebesar 74.4% dan siklus II
sebesar 84.6%. Pada kualitas output pembelajaran diperoleh hasil, siswa yang mendapat nilai batas minimal ketuntasan pada pra siklus sebesar 48.7%, siklus I sebesar 76.1% dan siklus II sebesar 94.9%. Ada peningkatan segi proses dan
output pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan roleplay dari pra siklus ke siklus I dan siklus I ke siklus II.
|
---|