ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH UTAMA MENARIK DIRI DI BANGSAL ARIMBI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SOEDJARWAJI KLATEN

Latar belakang: Isolasi sosial merupakan faktor ganguan utama dalam bermasyarakat. Hal ini akibat dari transiensi; norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain; atau tidak menghargai anggota masyarakat yang kurang produktif, seperti lanjut usia (lansia), orang cacat, dan penderita...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HUSNUL K.S , ANIES
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/13364/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang: Isolasi sosial merupakan faktor ganguan utama dalam bermasyarakat. Hal ini akibat dari transiensi; norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain; atau tidak menghargai anggota masyarakat yang kurang produktif, seperti lanjut usia (lansia), orang cacat, dan penderita penyakit kronis. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini. Tujuan: Mendapatkan gambaran untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa sesuai dengan masalah utama isolasi sosial: menarik diri dengan cara mengkaji, mengenenal, mengetahui tanda dan gejala yang terpenting dari gangguan jiwa, memahami penanganan, menerapkan, mengevaluasi dan mendokumentasikan sebagai tolak ukur guna menerapkan asuhan keperawatan gangguan masalah utama isolasi sosial: menarik diri. Masalah Utama Isolasi Sosial: Dalam membina hubungan sosial, individu berada dalam rentang respons yang adaptif sampai dengan maladaptif. Respons adaptif merupakan respons yang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan yang secara umum berlaku. Sedangkan respons maladaptif merupakan respons yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma sosial dan budaya setempat. Hasil Pembahasan: Setelah dilakukan proses keperawatan didapatkan tiga diagnosa keperawatan yaitu resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri, isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah dan defisit perawatan diri: kebersihan diri dan berpakaian/berhias berhubungan dengan penurunan kemampuan dan motivasi perawatan diri. Kesimpulan: Saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan menarik diri ditemukan adanya perilaku resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi sehingga perlu dilakukan pendekatan secara terus menerus, membina hubungan saling percaya yang dapat menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan.