ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I POST PARTUM SPONTAN DENGAN PRE EKLAMSI RINGAN DI RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal. Walaupun demikian kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal pun mempunyai resiko. Resiko tinggi kehamilan merupakan penyimpangan dan secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Salah s...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: PUSPITA , MARTSELLA DWI INDAH
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
English
English
English
English
English
English
出版事項: 2011
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/13346/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal. Walaupun demikian kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal pun mempunyai resiko. Resiko tinggi kehamilan merupakan penyimpangan dan secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Salah satu faktor resiko kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu adalah preeklampsia. Perawatan masa nifas pada pasien dengan preeklamsi ringan sangat penting karena umumnya pada pasien post partum dengan preeklamsi ringan tekanan darahnya belum begitu stabil. Sehingga tenaga medis khususnya perawat perlu sangat intensif dalam memantau ibu maupun bayi agar tidak terjadi komplikasi lanjut seperti perdarahan maupun infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari penerapan asuhan keperawatan pada Ny. I dengan Post partum spontan dengan Preeklamsi Ringan. Adapun diterapkannya asuhan keperawatan ini adalah untuk menangani masalah secara efektif sehingga permasalahan cepat teratasi. Data yang digunakan untuk mengetahui pemanfaatan penerapan asuhan keperawatan dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan catatan medis. Data dianalisis secara deskriptif yaitu menceritakan hasil observasi dan tindakan terhadap pasien dengan post partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asuhan keperawatan pada Ny. I mampu menangani masalah secara efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nyeri pada pasien teratasi, pasien juga tidak mengalami preeklamsi berat maupun eklamsi.