ANALISIS SEKTOR KUNCI DALAM PEREKONOMIAN DAERAH PROPINSI DIY 1995-2003

Penelitian ini berjudul “ANALISIS SEKTOR KUNCI DALAM PEREKONOMIAN DAERAH PROPINSI DIY 1995-2003”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data PDRB per sektor lapangan usaha Propinsi DIY kurun waktu 1995-2003 berdasarkan harga konstan 1993. PDRB per sektor lap...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NURAINI , SYARIFAH
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2007
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/13081/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul “ANALISIS SEKTOR KUNCI DALAM PEREKONOMIAN DAERAH PROPINSI DIY 1995-2003”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data PDRB per sektor lapangan usaha Propinsi DIY kurun waktu 1995-2003 berdasarkan harga konstan 1993. PDRB per sektor lapangan usaha sektor ekonomi nasional (Indonesia) kurun waktu 1995-2003 berdasarkan harga konstan 1993. Alat analisis yang digunakan yaitu Location Quotient dan Shift Share. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan penyusun, maka diketahui sektor basis atau andalan di Propinsi DIY yang mendukung perekonomian yaitu sektor bangunan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor-sektor yang tingkat pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan di Indonesia yaitu sektor bangunan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor listrik, gas dan air bersih, serta sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Untuk hasil analisa LQ di Propinsi DIY dalam kurun waktu 1995-2003, sektor- sektor ekonomi yang menjadi basis atau andalan dengan nilai lebih dari 1 (LQ > 1) dan yang bukan merupakan sektor basis atau andalan dengan nilai kurang dari 1 (LQ < 1) adalah: sektor pertanian dengan nilai LQ sebesar (1,020), untuk sektor yang memiliki nilai lebih dari 1 (LQ > 1) yaitu sektor Tanaman Bahan Makanan sebesar (1,32) dan sektor peternakan dan hasil-hasilnya dengan nilai LQ sebesar (1,26). Sektor pertambangan dan penggalian sebesar (0,134). Sektor industri pengolahan memiliki nilai kurang dari 1 (LQ < 1) yaitu sebesar (0,52). Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih. Berdasarkan analisa Shift Share di Propinsi DIY antara kurun waktu tahun 1995- 2003 menunjukkan bahwa sektor Pertanian memiliki tingkat pertumbuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan sektor sejenis pada perekonomian nasional (Indonesia), dengan pertumbuhan masing-masing Sub Sektor Tanaman Perkebunan, Peternakan dan Hasil-hasilnya, tingkat pertumbuhannya lebih lambat jika dibandingkan dengan sub sektor sejenis pada perekonomian nasional (Indonesia).