UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK DI BA AISYIYAH SEMBUNG BEKONANG MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Kemampuan berbahasa anak perlu ditingkatkan, sebab bahasa bukan sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan, atau mengkomunikasikan pikiran, ide, maupun perasaan. Salah satu cara meningkatkan kemampuan berbahasa adalah deng...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: PUSPITANINGTYAS, DHENY
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
English
English
English
English
English
English
出版事項: 2011
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/13075/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Kemampuan berbahasa anak perlu ditingkatkan, sebab bahasa bukan sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan, atau mengkomunikasikan pikiran, ide, maupun perasaan. Salah satu cara meningkatkan kemampuan berbahasa adalah dengan bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan menggunaan metode bercerita. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) disebut juga Classroom Action Research (CAR). Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan di BA. Aisyiyah Sembung Bekonang Mojolaban Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok B yang berjumlah 18 anak: 9 laki-laki dan 9 perempuan. Serta guru yang berjumlah tiga orang. Data tentang kemampuan berbahasa dikumpulkan melalui observasi, sedangkan data metode pembelajaran bercerita dikumpulkan dengan observasi dan catatan lapangan. Data dianalisis secara komparasi/perbandingan yaitu membandingkan antara kemampuan anak dari hasil penelitian dengan indikator kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa dengan metode bercerita melalui alat peraga langsung mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia TK. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan presentase kemampuan berbahasa anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yakni sebelum tindakan 43,2%, siklus I mencapai 55,37%, siklus II mencapai 64,74%, dan siklus III mencapai 82,28%.