PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN DOSIS RAGI TERHADAP KADAR ALKOHOL PADA FERMENTASI AMPAS UBI JALAR (Ipomoea batatas Lamk)

Ampas ubi jalar (Ipomoea batatas Lamk) merupakan hasil samping dari pembuatan tepung ubi jalar atau tepung pati. Banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah tersebut untuk pakan ternak bahkan terkadang dibuang, karena dianggap tidak memiliki nilai jual. Ampas tersebut akan menghasilkan nila...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HARIYANTI, RINNY
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/13045/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Ampas ubi jalar (Ipomoea batatas Lamk) merupakan hasil samping dari pembuatan tepung ubi jalar atau tepung pati. Banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah tersebut untuk pakan ternak bahkan terkadang dibuang, karena dianggap tidak memiliki nilai jual. Ampas tersebut akan menghasilkan nilai jual yang tinggi apabila dapat dimanfaatkan untuk pembuatan alkohol, karena didalam ampas ubi jalar tersebut mengandung karbohidrat 19,8% dan glukosa. Ampas tersebut dapat dimanfaatkan menjadi alkohol dengan cara fermentasi sehingga bernilai jual tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan dosis ragi yang dapat memberikan hasil optimum terhadap kualitas alkohol ampas ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 di Laboratorium MIPA Universitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1 waktu fermentasi (5 hari, 7 hari, 10 hari) dan faktor 2 dosis ragi (25 g dan 50 g masing-masing untuk 500 g bahan) dengan 3 kali ulangan, sehingga kedua faktor perlakuan diperoleh 6 macam kombinasi serta dilakukan distilasi kemudian dilanjutkan dengan uji kadar alkohol dengan GC MS (Gas Cromatography Massa Spectroscopy). Data dianalisis dengan Anava Dua Jalur dan dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) untuk mengetahui derajat ketelitian masing-masing perlakuan dan menunjukkan kadar alkohol optimm yang menonjol. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi dengan nilai F hitung 63,95 > F tabel 4,75, dosis ragi dengan nilai F hitung 18,57 > F tabel 3,88. Kadar alkohol minimum 18,80 % pada hari ke 5 dengan dosis ragi 25 g/500 g, kadar alkohol optimum 24,77 % pada hari ke 7 dengan dosis ragi 50 g/500 g, kadar alkohol maksimum 20,17 % pada hari ke 10 dengan dosis ragi 50 g/500 g. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu fermentasi dan dosis ragi berpengaruh terhadap kadar alkohol.