PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH,PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

Otonomi daerah menyebabkan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah menjadi semakin besar, sehingga tanggung jawab yang diembannya akan bertambah banyak, termasuk kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah. Diharapkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai belanja modal se...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: KUSUMADEWI, NANCY WIJAYANTI
Formato: Tesis
Lenguaje:English
English
Publicado: 2010
Materias:
Acceso en línea:https://eprints.ums.ac.id/12833/
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Otonomi daerah menyebabkan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah menjadi semakin besar, sehingga tanggung jawab yang diembannya akan bertambah banyak, termasuk kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah. Diharapkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai belanja modal semakin besar dan tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat semakin mengecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan PDRB, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap alokasi belanja modal pemerintah daerah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pengujian hipotesis. Data yang diteliti adalah data sekunder yang diperoleh dari data keuangan APBD Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2006–2007. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda, uji t, uji F, uji koefisien determinasi, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pertumbuhan PDRB berpengaruh positif terhadap alokasi belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Propinsi Jawa Tengah tahun 2006-2007. Terbukti dari hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 2,842 diterima taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H1 diterima. Artinya semakin tinggi pertumbuhan PDRB, maka semakin tinggi pula alokasi belanja modal; (2) Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Propinsi Jawa Tengah tahun 2006-2007. Terbukti dari hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 1,166 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H2 ditolak. Artinya tinggi rendahnya PAD pada periode ini tidak berimplikasi pada besarnya alokasi belanja modal daerah; (3) Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap alokasi belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Propinsi Jawa Tengah tahun 2006-2007. Terbukti dari hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 4,457 diterima taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H3 diterima. Artinya semakin tinggi Dana Alokasi Umum, maka semakin tinggi pula alokasi belanja modal.