EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Penatalaksanaan diabetes mellitus dengan terapi obat dapat menimbulkan masalah – masalah terkait obat yang dialami oleh penderita, seperti obat...

詳細記述

保存先:
書誌詳細
第一著者: FENDASARI , NOVIANA
フォーマット: 学位論文
言語:English
English
English
English
English
English
English
出版事項: 2011
主題:
オンライン・アクセス:https://eprints.ums.ac.id/12692/
タグ: タグ追加
タグなし, このレコードへの初めてのタグを付けませんか!
その他の書誌記述
要約:Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Penatalaksanaan diabetes mellitus dengan terapi obat dapat menimbulkan masalah – masalah terkait obat yang dialami oleh penderita, seperti obat bukan drug of choice, obat dikontraindikasikan dan obat salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antidiabetik dan mengevaluasi penggunaan obat antidiabetik dilihat dari parameter tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di instalasi rawat inap RSUD Dr. R. Soedjati Soemadiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif. Pengambilan sampel dengan metode cluster random sampling dan diambil berdasarkan kriteria : rekam medik berisikan nomor rekam medik, identitas pasien, diagnosa, pemeriksaan laboratorium mengenai kadar gula darah dan pengobatan pasien. Karakteristik pasien, diagnosis, data penggunaan obat dicatat dan dihitung persentasenya. Data hasil persentase dianalisis secara deskriptif kemudian dievaluasi tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis berdasarkan PERKENI 2006. Hasil penelitian menunjukkan antidiabetik yang paling banyak digunakan antidiabetik oral golongan sulfonilurea (96,08%) yaitu glibenklamid sebanyak 60 pasien (58,82%). Penggunaan antiabetik 100% memenuhi parameter tepat indikasi, 81,37% tepat obat, 86,27% tepat pasien, 90,20% tepat dosis.