EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2009

Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang paling umum disebabkan bakteri Escherichia coli. ISK dapat terjadi pada segala jenjang usia dan jenis kelamin. Penggunaan antibiotik untuk terapi ISK harus rasional untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan serta resistensi bakt...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: KURNIASIH , ASTRI
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/12683/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang paling umum disebabkan bakteri Escherichia coli. ISK dapat terjadi pada segala jenjang usia dan jenis kelamin. Penggunaan antibiotik untuk terapi ISK harus rasional untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan serta resistensi bakteri terhadap antibiotik yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISK di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan analisis secara deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosa ISK yang mendapatkan terapi antibiotik di instalasi rawat inap. Data dibandingkan dengan pedoman Clinical Guidelines Diagnosis and Treatment Manual (Medecins Sans Frontieres) tahun 2007. Evaluasi meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien, dan ketepatan dosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 100 pasien terdiagnosa ISK dengan 119 peresepan antibiotik ditemukan penggunaan siprofloksasin (56%), seftriakson (50%), amoksisilin (5%), sefadroksil (4%), sefotaksim (3%), levofloksasin (1%), ofloksasin (2%). Tepat indikasi sebanyak 100% (100 pasien), tepat obat 80,67% (96 peresepan), tepat pasien 95% (95 pasien), dan tepat dosis 12,61% (15 peresepan). Penggunaan antibiotik yang rasional sebanyak 15 peresepan (12,61%).