EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009
Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit saluran nafas merupakan penyakit kematian kedua di Indonesia setelah penyakit gangguan pembuluh darah. Pada individu yang rentan, inflamasi menyebabkan episode berulang dari bengek, sesak nafas, sempit dada, dan batuk. Inflamas...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Thesis |
語言: | English English English English English English English |
出版: |
2011
|
主題: | |
在線閱讀: | https://eprints.ums.ac.id/12667/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
_version_ | 1804995673722978304 |
---|---|
author | MARDLOTILLAH , WETTY |
author_facet | MARDLOTILLAH , WETTY |
author_sort | MARDLOTILLAH , WETTY |
collection | ePrints |
description | Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit
saluran nafas merupakan penyakit kematian kedua di Indonesia setelah penyakit
gangguan pembuluh darah. Pada individu yang rentan, inflamasi menyebabkan
episode berulang dari bengek, sesak nafas, sempit dada, dan batuk. Inflamasi juga
menyebabkan peningkatan hiperresponsifitas bronkus (hyperresponsivenness,
BHR) terhadap berbagai stimulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola
penggunaan obat dan mengevaluasi penggunaan obat asma di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta ditinjau dari aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan
tepat dosis.
Metode yang digunakan yaitu non eksperimental dengan metode deskriptif
yaitu dengan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara restrospektif.
Sebanyak 86 populasi diperoleh, kemudian dilakukan analisis untuk memperoleh
gambaran pola penggunaan obat, mengevaluasi penggunaan obat dan
mengevaluasi keberhasilan pengobatan. evaluasi keberhasilan pengobatan dapat
dilihat dari indikator keadaan pulang dan lama inap pasien. Evaliasi penggunaan
obat dilihat dari tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis.
Dibandingkan dengan standar guidelines dari The National asthma Education and
Prevention Program (NAEPP, 2002).
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa obat antiasma yang paling banyak
digunakan adalah golongan β2-agonis. Evaluasi penggunaan obat pada pasien
asma yaitu 100% tepat indikasi, 98,84% tepat pasien, 75,00% tepat obat dan
97,67% tepat dosis. Sedangkan lama inap pasien antara 1-5 hari dan 6-10 hari
yaitu sama sebesar 50,00%. |
format | Thesis |
id | oai:eprints.ums.ac.id:12667 |
institution | Universitas Muhammadiyah Surakarta |
language | English English English English English English English |
publishDate | 2011 |
record_format | eprints |
spelling | oai:eprints.ums.ac.id:12667 https://eprints.ums.ac.id/12667/ EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 MARDLOTILLAH , WETTY RS Pharmacy and materia medica Menurut Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001, penyakit saluran nafas merupakan penyakit kematian kedua di Indonesia setelah penyakit gangguan pembuluh darah. Pada individu yang rentan, inflamasi menyebabkan episode berulang dari bengek, sesak nafas, sempit dada, dan batuk. Inflamasi juga menyebabkan peningkatan hiperresponsifitas bronkus (hyperresponsivenness, BHR) terhadap berbagai stimulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dan mengevaluasi penggunaan obat asma di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ditinjau dari aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis. Metode yang digunakan yaitu non eksperimental dengan metode deskriptif yaitu dengan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara restrospektif. Sebanyak 86 populasi diperoleh, kemudian dilakukan analisis untuk memperoleh gambaran pola penggunaan obat, mengevaluasi penggunaan obat dan mengevaluasi keberhasilan pengobatan. evaluasi keberhasilan pengobatan dapat dilihat dari indikator keadaan pulang dan lama inap pasien. Evaliasi penggunaan obat dilihat dari tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Dibandingkan dengan standar guidelines dari The National asthma Education and Prevention Program (NAEPP, 2002). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa obat antiasma yang paling banyak digunakan adalah golongan β2-agonis. Evaluasi penggunaan obat pada pasien asma yaitu 100% tepat indikasi, 98,84% tepat pasien, 75,00% tepat obat dan 97,67% tepat dosis. Sedangkan lama inap pasien antara 1-5 hari dan 6-10 hari yaitu sama sebesar 50,00%. 2011 Thesis NonPeerReviewed application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/1/COVER-ABSTRAK.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/2/BAB_1.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/3/BAB_2.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/4/BAB_3.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/5/BAB_4.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf application/pdf en https://eprints.ums.ac.id/12667/9/LAMPIRAN.pdf MARDLOTILLAH , WETTY (2011) EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. K100060146 |
spellingShingle | RS Pharmacy and materia medica MARDLOTILLAH , WETTY EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title_full | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title_fullStr | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title_full_unstemmed | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title_short | EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 |
title_sort | evaluasi penggunaan obat asma pada pasien asma rawat inap di rsud dr moewardi surakarta tahun 2009 |
topic | RS Pharmacy and materia medica |
url | https://eprints.ums.ac.id/12667/ |
work_keys_str_mv | AT mardlotillahwetty evaluasipenggunaanobatasmapadapasienasmarawatinapdirsuddrmoewardisurakartatahun2009 |