EVALUASI PENGGUNAAN ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi bakteri kronik disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan penyakit terbesar ketiga setelah kardiovaskular dan merupakan penyakit pertama dalam sistem pernapasan. Indonesia merupakan penyumbang penyakit tuberkulosis terbesar nomor tiga d...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: ASTUTI, DWI INDRI
格式: Thesis
语言:English
English
出版: 2010
主题:
在线阅读:https://eprints.ums.ac.id/12654/
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
实物特征
总结:Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi bakteri kronik disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan penyakit terbesar ketiga setelah kardiovaskular dan merupakan penyakit pertama dalam sistem pernapasan. Indonesia merupakan penyumbang penyakit tuberkulosis terbesar nomor tiga di dunia setelah India dan China. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran penggunaaan antituberkulosis dan mengevaluasi penggunaan antituberkulosis berdasarkan tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum daerah Dr. Moewardi Surakarta tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian secara deskriptif non analitik dan pengambilan data secara retrospektif. Subyek penelitian adalah semua pasien yang terdiagnosis tuberkulosis paru dengan umur lebih dari 14 tahun yang telah menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Umum daerah Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2009. Cara penelitiannya adalah data dibandingkan dengan Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008. Hasil dari penelitian ini adalah pasien mendapat pengobatan dengan paket OAT-Kombipak sebesar 65,91% dan paket OAT-KDT sebesar 34,09%. Pada penggunaan OAT KDT ditemukan 100% tepat indikasi, 93, 33% tepat obat, 100% tepat dosis, dan 100% tepat pasien. Sedangkan pada OAT Kombipak ditemukan 100% tepat indikasi, 100% tepat obat, 86, 21% tepat dosis, dan 100% tepat pasien.