TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008

Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Obat gagal jantung termasuk dalam obat dengan indek terapi sempit yang berpotensi berinteraksi dengan obat lain sehingga dapat memberikan efek yang bermakna klinis serta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HASTUTI, ERMA DWI
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12643/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Obat gagal jantung termasuk dalam obat dengan indek terapi sempit yang berpotensi berinteraksi dengan obat lain sehingga dapat memberikan efek yang bermakna klinis serta adanya pengobatan dengan beberapa obat sekaligus, memudahkan terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian interaksi obat potensial, persentase level signifikan dan persentase mekanisme interaksi obat pada pasien gagal jantung kongestif di Instalasi Rawat Inap RSUI Kustati Surakarta Periode Januari-Desember 2008. Penelitiaan non-eksperimental ini dilakukan secara retrospektif dan dianalisis dengan metode diskriptif. Data diambil dari bagiaan rekam medik RSUI Kustati Surakarta sebesar 50 pasien gagal jantung kongestif rawat inap di RSUI Kustati Surakarta Periode Januari-Desember 2008 dengan atau sebagai penyakit penyerta. Analisis data dilakukan secara diskriptif dengan menggunakan pustaka standar Drug Interaction Facts Tatro dan Stockley’s Drug Interaction. Kejadian interaksi obat potensial pada pasien gagal jantung kongestif di Instalasi Rawat Inap RSUI Surakarta sebesar 41 pasien. Persentase level signifikan 1, 2, 3, 4, 5 secara berurutan sebesar 38,89%; 25,56%; 6,67%; 17,78% dan 6,67%. Persentase interaksi dengan mekanisme farmakodinamik sebesar 48,89% dan farmakokinetik sebesar 27,78%.