PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN SIGNALING TERHADAP PENENTUAN HARGA PASAR SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA
Penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) merupakan mekanisme awal perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Sebelum melakukan IPO, biasanya perusahaan mengeluarkan informasi prospektus perusahaan yang dimaksudkan untuk membantu investor dalam mengambil keputusan y...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12547/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO)
merupakan mekanisme awal perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia.
Sebelum melakukan IPO, biasanya perusahaan mengeluarkan informasi prospektus
perusahaan yang dimaksudkan untuk membantu investor dalam mengambil
keputusan yang rasional. Melalui informasi tersebut dapat diketahui kinerja
perusahaan, resiko dan nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan oleh perusahaan
emiten. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh variabel-variabel keuangan dan signaling yang diungkapkan dalam
prospektus terhadap penentuan harga saham perusahaan yang melakukan IPO.
Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana di BEI
pada tahun 2004-2006. Sampel diambil sebanyak 31 perusahaan yang melakukan
listing pada periode tahun 2004-2006. Sampel diambil dengan teknik purposive
sampling. Data keuangan dan signaling diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory tahun 2003 - 2005, sedangkan data harga saham diperoleh dari Jakarta
Stock Exchange tahun 2004-2006. Teknik analisis menggunakan pengujian asumsi
klasik, analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Earning per share (EPS) tidak
berpengaruh terhadap harga saham setelah IPO dan H1 ditolak. Hal ini dibuktikan
dengan nilai thitung < ttabel (-1,840 < 2,042) ditolak pada taraf signifikansi 5%. (2)
Proceeds (ukuran penawaran saham) tidak berpengaruh terhadap harga saham
setelah IPO dan H2 ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel (-1,311 <
2,042) ditolak pada taraf signifikansi 5%. (3) Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) tidak berpengaruh terhadap harga saham setelah IPO dan H3 ditolak. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel (-0,611 < 2,042) ditolak pada taraf signifikansi
5%. (4) Jumlah saham yang ditawarkan tidak berpengaruh terhadap harga saham
setelah IPO dan H4 ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel (1,017 <
2,042) ditolak pada taraf signifikansi 5%. (5) Reputasi underwriter tidak
berpengaruh terhadap underpricing saham perdana dan H5 ditolak. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel (-1,302 < 2,042) ditolak pada taraf signifikansi
5%. (6) Financial leverage berpengaruh terhadap harga saham perusahaan setelah
IPO dan H6 diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (2,971 > 2,042)
diterima pada taraf signifikansi 5%. (7) Hasil uji t regresi menunjukkan bahwa ROA
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan setelah IPO dan H7 diterima. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (3,274 > 2,042) diterima pada taraf signifikansi
5%. Hasil pengujian membuktikan bahwa hanya variabel leverage dan ROA yang
berpengaruh terhadap harga saham setelah IPO, sedangkan EPS, Proceeds,, IHSG,
jumlah saham, reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap harga saham setelah
IPO.
|
---|