HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN TERJADINYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN MEBEL DI TRUCUK

Pengrajin mebel bekerja dalam sikap kerja yang tidak ergonomis. Selama bekerja, para pengrajin mebel bisa berada dalam berbagai posisi, seperti duduk/jongkok, berdiri dan membungkuk. Pengrajin mebel bekerja dalam posisi duduk/jongkok ketika mereka melakukan pemilihan bahan baku, membuat rangka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yuliana , Idha
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12503/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pengrajin mebel bekerja dalam sikap kerja yang tidak ergonomis. Selama bekerja, para pengrajin mebel bisa berada dalam berbagai posisi, seperti duduk/jongkok, berdiri dan membungkuk. Pengrajin mebel bekerja dalam posisi duduk/jongkok ketika mereka melakukan pemilihan bahan baku, membuat rangka bentuk mebel, dan mengamplas. Dalam posisi berdiri&membungkuk misalnya pada saat memotong kayu/menggergaji, menghaluskan kayu, merangkai bentuk mebel meliputi pengeboran, pemakuan, dan memplitur. Posisi sikap kerja tersebut merupakan posisi beresiko terjadinya nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan terjadinya nyeri punggung bawah pada pengrajin mebel di Trucuk dengan jumlah sampel 23 responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Uji statistik yang digunakan statistik non parametik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin mebel di Trucuk (p hitung < p value, 0,034 < 0,05). Disarankan bagi pengrajin mebel untuk memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin seperti melakukan peregangan sejenak, melakukan olah raga ketika sedang tidak bekerja, dan sebaiknya pengrajin mebel memperhatikan sikap saat bekerja dan menghindari sikap statis yang lama saat bekerja. Bagi industri mebel supaya lebih memperhatikan fasilitas peralatan kerja seperti desain meja yang bisa disetel naik-turun agar dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh pekerjanya dan menggunakan peralatan kerja yang modern dengan menggunakan mesin agar lebih ergonomis serta meningkatkan perhatian terhadap kesehatan pengrajin mebel khususnya mengenai deteksi dini terhadap keluhan muskuloskeletal hal ini penting bagi peningkatan produktifitas kerja.