PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS KNEE JOINT PADA PENDERITA CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGIA

Penderita cerebral palsy spastic diplegi mempunyai karakteristik berjalan dengan langkah yang pendek dan lama, hiperadduksi hip dan internal rotasi hip serta plantar fleksi, ankle. Fisioterapi berperan dalam meningkatkan kemampuan fungsional agar penderita mampu hidup mandiri sehingga dapat m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pareira, Florentina Natalia
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12466/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penderita cerebral palsy spastic diplegi mempunyai karakteristik berjalan dengan langkah yang pendek dan lama, hiperadduksi hip dan internal rotasi hip serta plantar fleksi, ankle. Fisioterapi berperan dalam meningkatkan kemampuan fungsional agar penderita mampu hidup mandiri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap orang Salah satu pendekatan yang telah dikembangkan untuk menangani kondisi cerebral palsy adalah Neuro Development Treatment (NDT). Dengan pendekatan NDT (Neuro Development Treatment)) adalah suatu metode yang didasarkan pada neurologi dan reflek-reflek primitif dan fasilitas dari keseimbangan yang lebih tinggi dari reflek righting yang dipersiapkan untuk ketrampilan (skill) dikemudian hari. Pendekatan ini adalah salah satu upaya untuk memulai dan memudahkan dalam mencapai tingkat yang lebih normal dan suatu cara untuk mangembangkan gerakan. Neuro development treatment (NDT) adalah metode pengobatan langsung terhadap gangguan sistem saraf pusat pada bayi dan anak-anak.. Latihan yang terpenting dalam Neuro development treatment (NDT) adalah inhibisi spastisitas dan fasilitasi pola gerakan normal serta terutama persiapan untuk aktifitas fungsional. Konsep NDT memiliki 2 prinsip, yaitu : (1) normalisasi postur abnormal dan tonus otot dinamis yang mengarah pada gerakan normal dan eksplorasi gerak, (2) fasilitasi dari pola gerakan normal dalam aktifitas sehari-hari. Sedangkan teknik NDT meliputi : (1) inhibisi pada reflek yang abnormal, (2) fasilitasi reflek postural, (3) stimulasi propioseptif dan taktil dan juga, (4) key point of control. Data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk. Hasil test didapat skor total skala ashworth terdapat perubahan yang signifikan dengan nilai p = 0.000 (< 0.05). Uji statistik pada hasil skor skala ashworth dengan menggunakan uji Wilcoxon derajat spastisitas didapat nilai p = 0.025 (< 0.05). Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian Neoro Developmental Treatment (NDT) terhadap penurunan spastisitas knee joint pada penderita cerebral palsy spastic diplegia. Semoga penelitian ini dapat berlanjut dan dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun masyarakat umum.