PERAN PENDIDIKAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SANTRI (Studi Kasus Santriwati Kulliyatul Mu’allimat al-Islamiyah Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 2009/2010)
Sejarah mencatat, bahwa pesantren telah memiliki peranan yang sangat besar dalam ikut memajukan pendidikan Indonesia selama ini. Kelebihan pesantren terletak pada keberadaannya yang multifungsional yaitu sebagai: lembaga pendidikan, dakwah, dan perjuangan. Agar pesantren tidak kalah majunya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12418/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sejarah mencatat, bahwa pesantren telah memiliki peranan yang sangat
besar dalam ikut memajukan pendidikan Indonesia selama ini. Kelebihan
pesantren terletak pada keberadaannya yang multifungsional yaitu sebagai:
lembaga pendidikan, dakwah, dan perjuangan. Agar pesantren tidak kalah
majunya dengan lembaga pendidikan lain, maka salah satu usaha yang
dilakukan pesantren adalah dengan mengembangkan pendidikan formalnya
(sekolah dan madrasah) dan pendidikan ekstranya. Hal ini pula yang dilakukan
Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.
Berawal dari Pondok Pesantren Ta’mirul Islam sebagai salah satu
pesantren yang di dalamnya terdapat pendidikan yang dapat membentuk
kemandirian belajar santrinya, maka dalam skripsi ini penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap keberadaan Pondok Pesantren
Ta’mirul Islam. Penelitian ini dilakukan dengan dua tujuan yaitu: untuk
mengetahui peran pendidikan Pesantren Ta’mirul Islam dalam membentuk
kemandirian belajar santri, dan untuk mengetahui bentuk-bentuk kemandirian
belajar yang ditunjukkan oleh santri di Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dan yang dijadikan
subjek penelitian adalah guru/pengasuh dan santriwati Pondok Pesantren
Ta’mirul Islam. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul
kemudian disusun dan dianalisa dengan menggunakan deskriptif kualitatif,
melalui tahapan reduksi data, penyusunan data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Pesantren Ta’mirul
Islam telah mampu berperan dalam pembentukan karakter santri terutama
sikap kemandiriannya. Bentuk peran yang diberikan adalah dengan pendidikan
partisipatif baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Adapun bentuk
kemandirian belajar yang ditunjukkan santri Ta’mirul Islam adalah: mampu
mencukupi kebutuhan belajarnya sendiri, mengerjakan tugas rutin, mengatasi
kesulitan belajar, evaluasi hasil belajar, identifikasi sumber belajar,
bertanggungjawab atas tindakannya, menggunakan sebagian waktu kosong
untuk belajar, memilih strategi belajar, menemukan identitas dirinya, membuat
pertimbangan dalam tindakannya, mampu mengambil keputusan dalam bentuk
memilih, percaya diri, membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan, menentukan tujuan belajarnya sendiri. |
---|