PERILAKU PENCEDERAAN DIRI PADA PECANDU NARKOBA
Penyalahgunaan berbagai jenis narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba. Kemudian apabila dihentikan pemakaiannya maka pemakai narkoba tersebut akan mengalami sakaw atau ketagihan. Bahkan tidak sedikit pecandu narkoba yang rela melakukan pecenderaan diri untuk mendapatkan ketenan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12376/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penyalahgunaan berbagai jenis narkoba dapat menyebabkan
ketergantungan zat narkoba. Kemudian apabila dihentikan pemakaiannya maka
pemakai narkoba tersebut akan mengalami sakaw atau ketagihan. Bahkan tidak
sedikit pecandu narkoba yang rela melakukan pecenderaan diri untuk
mendapatkan ketenangan dan meredakan ketegangan. Setiap orang yang dalam
keadaan sadar dan sengaja akan selalu berusaha menghindar dari perilaku yang
bersifat menganiaya baik dari orang lain maupun dari dalam dirinya sendiri.
Namun pada seorang pecandu narkoba dalam keadaan sadar dan sengaja dapat
melakukan perilaku yang merugikan dirinya sendiri seperti perilaku pencederaan
diri.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perilaku pencederaan
diri pada narkoba, memahami bagaimana perilaku pencederaan pada pecandu
narkoba ini dapat muncul dan memahami bagaimana dampak yang diakibatkan
dari perilaku pencederaan diri pada pecandu narkoba. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengambilan datanya
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan utama dalam
penelitian ini adalah seorang yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a)
seorang pecandu narkoba lebih dari 5 tahun, b) melakukan perilaku pencederaan
diri dan bersedia untuk diwawancarai. Kemudian informan pendukung dari
penelitian ini adalah orang terdekat dengan informan utama.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa informan
melakukan pencederaan diri pada tahun ke 6 dalam mengkonsumsi narkoba.
Bentuk pencederaan diri yang dilakukan informan adalah menyilet tubuh,
mencecah kulit tubuh, dan menyulutkan rokok di tubuh. Perilaku pencederaan diri
muncul pada informan disebabkan karena sakaw/ketagihan. Rasa sakit sakaw
mendorong informan untuk melakukan pencederaan diri. Rasa sakit pencenderaan
diri inilah yang dirasa informan dapat mereduksi ketegangan dan mengurangi rasa
sakit yang di sebabkan oleh sakaw. Faktor lain yang menyebabkan perilaku
pencederaan informan dapat muncul adalah kemampuan penyelesaian masalah
dan mengendalikan impuls yang kurang baik serta modeling dari informan terhadap teman sesama pecandu narkoba yang melakukan perilaku pencederaan
diri. |
---|