PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA PENDERITA DEPRESI
Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang ditunjukkan dengan gejala-gejala antara lain merasa sedih, pikiran kacau, putus asa, konsentrasi berkurang, kehilangan minat melakukan sesuatu, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, nafsu makan berkurang, susah tidur, berpikir un...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12364/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala antara lain merasa sedih, pikiran kacau, putus asa,
konsentrasi berkurang, kehilangan minat melakukan sesuatu, harga diri dan
kepercayaan diri berkurang, nafsu makan berkurang, susah tidur, berpikir untuk
bunuh diri dan pada akhirnya melakukan percobaan bunuh diri. Depresi
dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan kehidupan yang dihadapi oleh setiap
individu. Meningkatnya percobaan bunuh diri dan banyaknya kasus bunuh diri
yang terjadi di Indonesia ditengarai karena depresi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika psikogis orang yang melakukan
percobaan bunuh diri dan faktor pendukung penderita depresi melakukan bunuh
diri.
Informan penelitian terdiri dari 4 narasumber, yaitu narasumber utama dua
orang penderita depresi yang melakukan percobaan bunuh diri, dan narasumber
pendukung yaitu dua orang keluarga narasumber utama. Data dikumpulkan
melalui checklist, observasi, wawancara semi terstruktur, dan menggunakan alat
tes BDI untuk narasumber utama, sedangkan untuk narasumber pendukung
menggunakan observasi dan wawancara.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah
melakukan percobaan bunuh diri informan menunjukkan perilaku-perilaku yang
mengarah pada gejala depresi. Pencetus informan 1 melakukan percobaan bunuh
diri dengan cara gantung diri adalah ditinggal pacarnya, sedangkan faktor
pendukungnya ia mengalami gangguan fisik yaitu saat mengalami kecelakaan
kakinya patah, tidak ada teman yang bisa diajak berbagi cerita karena ia segan
menghubungi teman-temannya. Selain itu, ia termasuk orang yang tertutup pada
keluarga sehingga bila mendapatkan masalah, keluarganya tidak
mengetahuinya.Pencetus informan 2 melakukan percobaan bunuh diri dengan cara
minum obat supaya overdosis adalah ia mengalami masalah ekonomi karena
suaminya tidak bekerja sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga.
Penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada sehingga ia terpaksa hutang pada Bank, tetangga, dan teman-temnnya. Sedangkan faktor
pendukungnya adalah ia merasa cemas tidak bisa melunasi hutangnya dan takut
bila sewaktu-waktu ada penagih hutang datang sedangkan ia belum mempunyai
uang untuk membayar. Hal tersebut menyebabkan ia mengalami gangguan sosial
yaitu merasa tidak percaya diri untuk bergaul dengan tetangga dan teman-
temannya karena merasa takut dihina oleh tetangga dan teman-temannya. |
---|