PRARANCANGAN PABRIK LINIER ALKIL BENZENA DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS 110.000 TON/TAHUN

Linier Alkil Benzena (LAB) merupakan bahan baku pembuatan linier alkil benzena sulfonat yang dipergunakan untuk deterjen ramah lingkungan. Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor. Pabrik linier alkil benzena ini direncanakan berlokasi d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Widiyanto, Krisna Hendra
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12352/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Linier Alkil Benzena (LAB) merupakan bahan baku pembuatan linier alkil benzena sulfonat yang dipergunakan untuk deterjen ramah lingkungan. Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor. Pabrik linier alkil benzena ini direncanakan berlokasi di Cilegon dengan kapasitas rancangan 110.000 ton per tahun dan beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan LAB menggunakan bahan baku benzena sebanyak 4.400,27 kg/jam dan olefin sebanyak 9.986,51 kg/j. Luas tanah yang diperlukan yaitu 31.000 m2 dengan jumlah karyawan 153 orang. Bahan baku benzena bersama-sama dengan olefin dipanaskan sampai 90 oC lalu dimasukkan ke Reaktor (R-01) pada fase cair. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed. Kondisi operasi reaktor yaitu suhu 90-136oC dengan tekanan 5,3 atm. Perbandingan benzena : olefin = 10:1. Konversi olefin 98 %. Reaksi yang terjadi: C12H24 + C6H6 C12H25C6H5 Produk keluar reaktor masuk ke menara distilasi (MD-01) untuk memisahkan benzena dan olefin dari parafin dan LAB. MD-01 beroperasi pada tekanan atmosferis. Benzena dan olefin keluar sebagai hasil atas MD-01 selanjutnya direcycle ke reaktor sedangkan parafin dan LAB keluar sebagai hasil bawah MD-01 dimasukkan ke menara distilasi (MD-02) untuk dipisahkan. MD-02 beroperasi pada tekanan atmosferis. Produk samping parafin keluar sebagai hasil atas MD-02 selanjutnya didinginkan lalu disimpan di dalam Tangki Penyimpan (T-03). Produk utama LAB keluar sebagai hasil bawah MD-02 selanjutnya didinginkan lalu disimpan di dalam T-04. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 19208,65 kg/jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1057,55 kg/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 350 kW. Dari analisis ekonomi, pabrik LAB ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 303.473.376.836 dan modal kerja sebesar Rp 428.984.634.963. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 174.230.876.258/th. Keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 87.115.438.129/th. Analisis kelayakan ini memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 73,75% dan setelah pajak sebesar 36,88%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,49 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 2,59 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 47,46% kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 34,53% kapasitas. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 27,98%. Berdasarkan data–data di atas maka pabrik LAB ini layak untuk didirikan.