PRARANCANGAN PABRIK ETIL ALKOHOL DARI MOLASE KAPASITAS 40.000 TON PER TAHUN

Etil alkohol adalah produk kimia yang digunakan sebagai pelarut organik, bahan baku pembuatan parfum dan bahan bakar (campuran dengan bahan bakar fosil). Pabrik etil alkohol dengan bahan baku utama molase direncanakan beroperasi di Karanganyar, Jawa tengah denngan kapasitas 40.000 ton/tahun pada tah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Purwanti, Purwanti
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12343/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Etil alkohol adalah produk kimia yang digunakan sebagai pelarut organik, bahan baku pembuatan parfum dan bahan bakar (campuran dengan bahan bakar fosil). Pabrik etil alkohol dengan bahan baku utama molase direncanakan beroperasi di Karanganyar, Jawa tengah denngan kapasitas 40.000 ton/tahun pada tahun 2015. Bahan baku utama molase diperoleh dari perkebunan nusantara Semarang (PTP Nuasantara IX) sedangkan bahan-bahan pembantu asam sulfat, urea, diamonium phospat dan lainya diperoleh daerah sekitar kawasan Solo-Semarang. Produksi etil alkohol beroperasi pada kondisi tekanan 1 atm dan suhu dijaga 35°C di reaktor. Dalam produksi etil alkohol digunakan utilitas sebagai unit pendukung proses.Di mana pendukung proses tersebut adalah air yang diperoleh dari sungai sebesar 187.154,6378 kg/jam, steam 66.767.052,8459 kg/jam, udara tekan 50 m3/jam dan kebutuhan listrik sebesar 350 kw/jam. Pabrik etil alkohol beroperasi 330 hari.Pabrik ini mempunyai nilai Fixed Capital Investment (FCI) sebesar Rp86.505.977.732,4550 dan Working Capital (WC) sebesar Rp45.589.421.752,0392. Dari hasil perhitungan analisis ekonomi menunjukan keuntungan sebelum pajak Rp 22.185.512.536,5751 dan keuntungan sesudah pajak Rp15.529.858.775,6026. Return On Investment (ROI) sebelum pajak 25,6462%, sedangkan setelah pajak 17,9524%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,8053 tahun, sedangkan sesudah pajak 3,5775 tahun. Break Event Point (BEP) 57,7304%, Shut Down Point (SDP) 42,6943% dan Discounted Cash Flow (DCF) is 30,2125%. Dari hasil analisis ekonomi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pabrik etil alkohol dari molase ini layak untuk didirikan.