PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DENGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Perbedaan kemandirian belajar pada siswa SMK dan SMA dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dijalani siswa di sekolah. Fenomena yang ada adalah pada siswa SMK pelajarannya lebih berfokus tenaga siap kerja, sehingga ada pelajaran praktek kerja lapangan (PKL) secara langsung ditempat usaha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perwitasari , Maharani Dina
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12333/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perbedaan kemandirian belajar pada siswa SMK dan SMA dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dijalani siswa di sekolah. Fenomena yang ada adalah pada siswa SMK pelajarannya lebih berfokus tenaga siap kerja, sehingga ada pelajaran praktek kerja lapangan (PKL) secara langsung ditempat usaha milik orang lain, ataupun dengan cara membuat usaha sendiri, saat praktek kerja lapangan tersebut setiap siswa benar-benar dituntut kemandirian belajar yang tinggi agar pelajaran yang diperoleh di sekolah dapat diaplikasikan pada saat siswa melakukan PKL. Hal ini berbeda dengan siswa SMA, pelajaran yang diberikan lebih teoretis dan diberikan secara klasikal di dalam kelas, sehingga kurang ada kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemandirian belajarnya. Atas dasar tersebut maka rumusan penelitian ini adal ah perbedaan kemandirian belajar antara siswa SMA dengan siswa SMK. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui: a) tingkat perbedaan kemandirian belajar antara siswa SMA dan SMK.; 2) tingkat kemandirian belajar siswa SMA dan SMK. Hipotesis yang diajukan: Ada perbedaan kemandirian belajar antara siswa SMA dan SMK. Kemandirian belajar siswa SMK lebih tinggi dibandingkan siswa SMA. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Wonogiri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Wonogiri yang berjumlah 80 subjek. Metode pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat penggumpulan data menggunakan skala kemandirian belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis uji -t. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t antar A= 4,376; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan kemandirian belajar antara SMA Negeri 3 dan SMK Negeri 1 Wonogiri. Kemandirian belajar pada siswa SMA Negeri 3 lebih rendah dibandingkan sekolah SMK Negeri 1. Kemandirian belajar pada siswa SMK lebih tergolong tinggi ditunjukan oleh skor rerata empirik = 127,075, kemandirian siswa SMA tergolong sedang ditunjukkan oleh skor rerata empirik = 119,600. Adapun nilai rerata hipotek kemandirian belajar = 110. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ada ada perbedaan yang sangat signifikan kemandirian belajar antara SMA Negeri 3 dan SMK Negeri 1 Wonogiri . Kemandirian belajar pada siswa SMA Negeri 3 lebih rendah dibandingkan sekolah SMK Negeri 1.