ANALISA BRAND SWITCHING TERHADAP JENIS MEREK DETERJEN DENGAN METODE BIPLOT DAN MARKOV CHAIN UNTUK MENELAAH PERILAKU KONSUMEN (Studi Kasus : Sartika Swalayan, Jl. Sukowati, Gemolong - Sragen)
Sartika Swalayan sebagai salah satu swalayan dan tempat untuk memasarkan produk deterjen mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas menggunakan produk deterjen tersebut. Oleh karena itu, Sartika Swalayan harus melakukan strategi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12311/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sartika Swalayan sebagai salah satu swalayan dan tempat untuk
memasarkan produk deterjen mempunyai peranan penting dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas
menggunakan produk deterjen tersebut. Oleh karena itu, Sartika Swalayan harus
melakukan strategi pemasaran yang baik dan mengetahui penjualan produk yang
dijualnya termasuk produk deterjen.
Untuk mengetahui dan menganalisis penjualan produk deterjen periode
berikutnya dapat menggunakan analisis rantai markov, sedangkan untuk
mengetahui kelompok konsumen yang banyak menggunakan satu merek deterjen
tertentu dapat menggunakan analisis biplot yaitu dengan mengetahui atribut-
atribut yang lebih diprioritaskan oleh sebagian besar konsumen dalam memilih
satu merek deterjen tertentu
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa brand switching dan
penjualan tertinggi untuk bulan Oktober dan November dipegang oleh deterjen
merek Rinso yaitu sebesar 26%, 24%, 25% dibandingkan dengan deterjen merek
lainnya seperti So-klin (22%,19%,17%), Surf (14%,17%,15%), Daia
(11%,10%,8%), Attack (20%,21%,31%), B-29 (4%,5%,2%) dan merek lainnya
(3%,4%,2%), sehingga deterjen yang banyak digunakan oleh konsumen Sartika
Swalayan adalah merek Rinso. Sedangkan untuk atribut-atribut yang disajikan
diperoleh bahwa harga dan unsur deterjen meraih peringkat pertama yang masuk
dalam prioritas yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli deterjen. |
---|