LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ANILIN DAN ASAM ASETAT KAPASITAS 13.000 TON PER TAHUN
Asetanilida (± 95%) merupakan produk yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi, yaitu sebagai bahan baku pembuatan analgesic dan antipiretic. Pabrik asetanilida dari anilin dan asam asetat didirikan karena kebutuhan akan bahan tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12262/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Asetanilida (± 95%) merupakan produk yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi, yaitu sebagai bahan baku pembuatan analgesic dan antipiretic. Pabrik asetanilida dari anilin dan asam asetat didirikan karena kebutuhan akan bahan tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pabrik asetanilida ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor. Pabrik asetanilida ini dirancang
dengan kapasitas 13.000 ton per tahun yang beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan asetanilida ini dilakukan dengan reaksi asilasi amida fase cair dengan perbandingan mol anilin : asam asetat = 1:2. Reaksi bersifat
eksotermis dan dijalankan dalam reaktor batch, fase cair-cair, reversible serta kondisi operasi dijaga isothermal (115oC) dan tekanan 1 atm. Produk keluar dari reaktor dalam bentuk cair, kemudian diumpankan ke crystallizer yang berfungsi untuk membentuk kristal asetanilida. Produk kristal selanjutnya dipisahkan dalam
centrifuge. Produk liquor akan direcycle untuk umpan reaktor, sedangkan produk kristal akan diangkut menuju rotary dryer untuk dikeringkan, produk kristal kering asetanilida selanjutnya diangkut menuju silo. Selanjutnya produk kristal di packing dan dijual untuk dipasarkan. Kebutuhan asam asetat untuk pabrik ini sebanyak 2.606,631 kg/jam dan kebutuhan anilin sebanyak 2.027,631 kg/jam.
Produk berupa asetanilida sebanyak 1.641,414 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 82.000 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Bengawan Solo, penyediaan saturated steam sebesar 4.135,463 kg/jam yang
diperoleh dari boiler dengan bahan bakar fuel oil sebesar 210,830 liter per jam, kebutuhan udara tekan sebesar 100 m3/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan dua buah generator set sebesar 269,6849 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 2.502,866 liter/jam. Pabrik ini didirikan di lokasi industri Gresik, Propinsi Jawa Timur dengan luas tanah 11.500 m2 dan jumlah karyawan 159 orang.
Pabrik asetanilida ini menggunakan modal tetap sebesar Rp
298.696.701.156 dan modal kerja sebesar Rp 85.214.162.841,01. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 101.150.571.746 per tahun setelah dipotong pajak 30 % keuntungan mencapai Rp
70.805.400.222 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 33,86% dan setelah pajak 23,70%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 2,28 tahun dan setelah pajak 2,97 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 41,51%,
dan Shut Down Point (SDP) sebesar 20,83%. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 38,83%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan. |
---|