PRARANCANGAN PABRIK ISOAMIL ASETAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DARI AMIL ALKOHOL DAN ASAM ASETAT KAPASITAS 15.000 TON / TAHUN

Salah satu bahan kimia yang penggunaannya meningkat adalah isoamil asetat. Pada tahun 2006, Indonesia mengimpor bahan ini sebanyak 10.001 ton. Isoamil asetat dapat digunakan sebagai bahan kimia untuk cat, penyamakan kulit, tekstil dan bahan industri sablon. Kegunaan lainnya sebagai bahan untuk parfu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wangsa, Galuh Wira
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12257/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Salah satu bahan kimia yang penggunaannya meningkat adalah isoamil asetat. Pada tahun 2006, Indonesia mengimpor bahan ini sebanyak 10.001 ton. Isoamil asetat dapat digunakan sebagai bahan kimia untuk cat, penyamakan kulit, tekstil dan bahan industri sablon. Kegunaan lainnya sebagai bahan untuk parfum, obat-obatan, tepung sintetis dan sebagai komponen pada aroma sintetis seperti aprikot, pisang, pir, nanas, delima, dan raspberry. Karena pentingnya kegunaan isoamil asetat untuk bahan industri di Indonesia maka bisa diperkirakan kebutuhan produk ini akan terus meningkat sesuai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang menggunakannya. Oleh karena itu, pendirian pabrik isoamil asetat perlu dilakukan. Pabrik amil asetat dengan bahan baku amil alkohol dan asam asetat dengan proses kontinyu kapasitas 15.000 ton per tahun direncanakan akan beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan amil asetat dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk. Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase cair-cair, reversible, eksotermis dengan kondisi operasi non adiabatik, non isothermal pada suhu awal 131oC dan pada tekanan 1 atm. Prarancangan pabrik ini butuh modal tetap sebesar Rp 199.701.261.817,90 dan modal kerja sebesar Rp 158.387.115.410,25. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik menunjukkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 110.130.126.421,46 per tahun setelah dipotong pajak 30% keuntungan menjadi Rp 77.091.088.495,02 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 52,608 %, setelah pajak 38,603 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,5 tahun kemudian setelah pajak menjadi 2,0 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 41,94 %, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 27,28 %. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 40,47 %. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.