PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI ACAK BERMATRIK POLYESTER BQTN 157 DAN SERAT E-GLASS ACAK TANPA PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN MEKANIK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending,tarik dan impact yang optimal dari komposit serat rami pada fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50% dengan variasi ketebalan 1mm hingga 5mm,dengan perlakuan alkali serta mengetahui jenis patahan dengan pengamatan makro pada specimen yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IRWANTOKO, OKI
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12213/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending,tarik dan impact yang optimal dari komposit serat rami pada fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50% dengan variasi ketebalan 1mm hingga 5mm,dengan perlakuan alkali serta mengetahui jenis patahan dengan pengamatan makro pada specimen yang memiliki harga optimal dari pengujian bending,tarik dan impact. Pada penelitian ini bahan yang dipergunakan adalah serat rami yang disusunan acak dengan fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50%, dengan variasi tebal 3mm, 5mm, 13mm, menggunakan Polyester BQTN 157 sebagai matriknya. Pembuatan dengan cara press mold, pengujian bending yang dilakukan dengan acuan standar ASTM D 790-02,tarik dengan standart ASTM 638-02 dan impak charpy dengan acuan standart ASTM D 256-00. Pengujian yang dilakukan meliputi uji bending, uji tarik, uji impact, dan uji foto makro. Dari data hasil pengujian bending dan pengujian impact kekuatan pada komposit serat e-glass acak vf 30% lebih tinggi daripada komposit serat rami acak dengan fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50%. Untuk komposit serat rami acak kekuatan yang paling optimal yaitu pada fraksi volume 50%. Sedangkan pada pengujian tarik, kekuatan pada komposit serat rami acak dengan fraksi volume 50% lebih besar daripada komposit serat e-glass acak vf 30%. Untuk pengamatan struktur makro didapatkan jenis patahan broken fiber yaitu patahan pada spesimen dimana serat mengalami patah atau rusak dan membentuk seperti serabut.