PERENCANAAN GEDUNG SMA EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN PRINSIP DAKTAIL PENUH DI DAERAH SURAKARTA
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan struktur gedung empat lantai yang merupakan gedung untuk sekolah yang terdapat di daerah Surakarta (wilayah gempa 3) yang berdiri diatas tanah lunak. Peraturan yang dipakai meliputi PPBBI-1984, untuk perhitungan rangka atap baja. Pembebanan pada...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English English English English English English English |
Published: |
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/12183/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tugas akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan struktur gedung empat
lantai yang merupakan gedung untuk sekolah yang terdapat di daerah Surakarta
(wilayah gempa 3) yang berdiri diatas tanah lunak. Peraturan yang dipakai
meliputi PPBBI-1984, untuk perhitungan rangka atap baja. Pembebanan pada
rangka atap baja metode SK-SNI-03-1729-2002. SNI-1726-2002 digunakan untuk
mencari besar gaya geser akibat gempa pada gedung. Perhitungan struktur beton
untuk gedung didasarkan pada metode SNI 03-2847-2002. PPPURG 1983,
digunakan sebagai acuan besarnya beban suatu material terhadap gedung. PBI
1971 untuk merencanakan pelat. Mutu bahan yang digunakan untuk struktur
gedung sebesar f’c = 25 MPa, fy = 350 MPa, untuk perhitungan rangka atap baja
digunakan mutu baja Bj 37 (σijin = 1600 kg/cm2
). Analisis perhitungan struktur
gedung menggunakan bantuan program SAP 2000, Microsoft Excel 2007, program
tersebut digunakan untuk mempercepat perhitungan dan mendapat hasil yang
akurat. Sedangkan penggambaran menggunakan program Autocad 2007. Hasil
yang diperoleh berupa kebutuhan dimensi dan tulangan yang diperlukan pada
perencanaan struktur. Struktur rangka kuda-kuda baja menggunakan profil
vbv45.45.7 dengan alat sambung baut Ф = 6,35 mm dan pelat buhul 6 mm. Pelat
lantai menggunakan ketebalan 12 cm, baik untuk lantai 2 sampai lantai 4.
Sedangkan tulangannya menggunakan tulangan pokok D10 dan tulangan bagi D8.
Perencanaan tangga menggunakan bentuk K dengan lebar injakan 26 cm dan
tinggi tanjakan 18 cm. Untuk pelat tangga maupun bordes digunakan tulangan
pokok D10 dan tulangan bagi D8. Balok menggunakan dimensi 400/500 untuk
tiap lantainya. Untuk tulangan pokok digunakan D22 dan tulangan begel 2φ10.
Dimensi kolom 500/500 untuk tiap lantainya digunakan tulangan pokok D25 dan
sedangkan tulangan begel 2φ12 dan 4φ12. Fondasi menggunakan dimensi poer :
tebal 0,8 m, lebar 2,5 m, tulangan D16, sedangkan tiang pancang dimensi 250/250
dengan tulangan D12 dan sengkang 2φ6. |
---|