FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BLORA

Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak pusat yang hasil penerimaannya diserahkan kembali ke pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah yang bersangkutan dapat memanfaatkan hasil penerimaan pajak tersebut untuk membiayai pembangunan didaerahnya masing–masing. Pada hakekatnya, pembayaran p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MAYASARI, ELVITA
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12061/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak pusat yang hasil penerimaannya diserahkan kembali ke pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah yang bersangkutan dapat memanfaatkan hasil penerimaan pajak tersebut untuk membiayai pembangunan didaerahnya masing–masing. Pada hakekatnya, pembayaran pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu sarana perwujudan kegotongroyongan nasional dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional , sehingga dlam pengenaannya harus memperhatikan prinsip kepastian hokum, keadilan, dan kesederhanaan serta di tunjang oleh system administrasi perpajakan yang memudahkan wajib pajak dalam memnuhi kewajiban pembayaran pajak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor- faktor penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Blora. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series (dari waktu ke waktu). Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber diantaranya DPPKAD, BPS, serta pustaka yang relevan. Periode penelitian pada tahun 2005-2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah per kecamatan di Kabupaten Blora. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. PDRB adalah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor ekonomi dalam periode tertentu. Berdasarkan hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa variabel pendapatan domestic regional bruto mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan. Inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum berlansung dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pajak bumi dan bangunan. Jumlah kepala keluarga adalah banyaknya jumlah keluarga yang tinggal diwilayah teretntu pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa variabel Jumlah Kepala Keluarga mempunyai pengaruh signifikan terhadap pajak bumi dan bangunan. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,344. Hal ini berarti 34,4% variasi perubahan pajak bumi dan bangunan dijelaskan oleh variasi pendapatan domestic regional bruto, inflasi dan jumlah kepala keluarga. Sementara sisanya sebesar 65,6% diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi.