ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, ukuran dewan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WISMASARI , SAKTITA SANDY
Format: Thesis
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://eprints.ums.ac.id/12042/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, profile, struktur kepemilikan, dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2009. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh jumlah sampel sebanyak 33 tahun perusahaan (from years). Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dan H1 diterima. Artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin luas pengungkapan CSR dalam laporan tahunan. (2) Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,706 (p>0,05) dan H2 ditolak. Artinya semakin banyak jumlah dewan komisaris belum tentu perusahaan mengungkapkan CSR lebih luas. (3) Profitabiltas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,055 (p>0,05) dan H3 ditolak. Artinya perusahaaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi tidak perlu melaporkan banyak informasi CSR dalam laporan tahunan. (4) Profile berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,022 (p<0,05) dan H4 diterima. Artinya perusahaan high-profile terbukti mengungkapkan informasi CSR lebih luas dibandingkan perusahaan low-profile. (5) Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,025 (p<0,05) dan H5 diterima. Artinya perusahaan dengan struktur kepemilikan menyebar terbukti mengungkapkan aktivitas CSR lebih banyak daripada perusahaan dengan struktur kepemilikan yang terkonsentrasi. (6) Kinerja lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini terbukti dari nilai signifikansi sebesar 0,861 (p>0,05) dan H6 ditolak. Artinya perusahaan dengan peringkat kinerja lingkungan yang baik cenderung kurang mengungkapkan informasi CSR. Hasil uji F sebesar 0,000 sedangkan Adjusted R2 sebesar 58%.