Analisis Penggunaan Z-Score Altman Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan Bus Setia Rini di Sukoharjo
Dalam mengantisipasi ketidakpastian di masa yang akan datang, diperlukan suatu penilaian terhadap perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sedapat mungkin perusahaan menyadari kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi di masa yang akan datang dan menemukan cara untuk menyiasatinya sejak saat ini. Masal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Thesis |
Language: | English English English English English English English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://eprints.ums.ac.id/11742/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Dalam mengantisipasi ketidakpastian di masa yang akan datang, diperlukan suatu penilaian terhadap perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sedapat mungkin perusahaan menyadari kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi di masa yang akan datang dan menemukan cara untuk menyiasatinya sejak saat ini. Masalah yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah apakah kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan bangkrut, rawan bangkrut, atau tidak bangkrut jika dihitung dengan menggunakan Z-Score Altman? Sesuai
dengan permasalahan yang hendak dicari solusinya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan bangkrut, rawan bangkrut, atau tidak bangkrut jika dihitung dengan menggunakan
Z-Score Altman. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis penggunaan Z-Score Altman untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan
data dari neraca dan laporan rugi laba Perusahaan Bus Setia Rini. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan Z-Score Altman. Model ini menggunakan rasio keuangan yaitu: modal kerja / total aktiva, laba ditahan/total aktiva, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) / total aktiva, nilai buku modal sendiri / nilai buku hutang, dan penjualan / total aktiva. Berdasarkan metode
tersebut dihasilkan persamaan model Z-Score yang formulanya adalah sebagai berikut: Z-Score = 0,717 X + 0,847 X + 3,107 X + 0,420 X + 0,998 X. 1 2 3 4 5
Apabila nilai Z-Score < 1,20 berarti kondisi keuangan perusahaan bangkrut. Apabila nilai Z-Score 1,20 = Z-Score = 2,90 berarti perusahaan berada pada kondisi rawan (grey area). Apabila nilai Z-Score > 2,90 berarti kondisi keuangan perusahaan tidak bangkrut. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Z-Score pada tahun 2001, 2002,
2003, 2004, dan 2005 yaitu sebesar 2,10; 1,95; 1,89; 1,56; dan 1,22 sehingga perusahaan dikategorikan dalam kondisi rawan bangkrut, karena nilai Z-Score berada antara 1,20 sampai 2,90. Selama tahun 2001-2005 menghasilkan nilai Z-
Score rata-rata sebesar 1,74 sehingga dikategorikan dalam kondisi rawan bangkrut. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan Bus Setia Rini adalah perusahaan yang memiliki kondisi keuangan
yang rawan akan terjadinya kebangkrutan. |
---|